AADC dari Kacamata Fans

Pada saat menonton film AADC1, secara waktu itu saya masih ABG. Film AADC1 diputer dulu di tahun 2002 *saya sendiri lupa tahunnya kalau tidak diingatkan akhir-akhir ini. Terus terang kebawa suasana, ya iyalah. Namanya juga ABG. Di AADC1,  banyak banget nilai yang bisa diambil dari film remaja ini. 

Bersyukur banget bisa menyaksikan AADC2 di hari pertama tayang perdana di kotaku, masih terasa banget pesan moral persahabatan dan drama percintaan yang wajar antara Cinta dan Rangga. Natural banget acting semuanya, seperti sebuah keluarga yang ketemu lagi syuting dan reunian. Bangga banget INDONESIA akhirnya punya sineas berbakat yang bisa menelorkan karya yang DIRINDUKAN. 

Dunia nge-blog saat ini menjadi hal yang ngehits sekali di kalangan pengguna internet. Padahal saya ngeblog tahun 2008 dan beberapa senior blogging saya ngeblog lebih lama dari saya dan itu sesuatu yang asik dan seru aja. Kalau karena perkembangan jaman, lalu blogger itu menjadi ngehits seperti sekarang, berarti tuntutan pasar yang membuat kami para blogger yang harus memenuhi permintaan pasar. 

Halo sahabat manda, menuliskan banyak tulisan di lembar diary maya catatan harianku. Mengalir begitu saja ketika ada hal yang kujumpai di universitas kehidupan (UK) dan menjadi pembelajaran, eh kali-kali kan ujian di UK ini serba mendadak.

Mengambil cerita seharian kemarin yang kok ya ndilalah, dialami oleh ersay, tapi sekaligus menjadi bahan belajar untukku dan panda. Bahan belajar bahwa sebagai makhluk sosial di jaman sekarang, banyak mengelus masalah empati yang ada di sekeliling kita. Bukan untuk menjadikannya sebagai cerita agar kita terlihat hebat atau sok bijaksana, melainkan untuk bahan renungan sama-sama tentang empathy.

Dan becak itupun menyeruduk kami.

Sebagai blogger, banyak hal ternyata yang harus kita pelajari. Ya, sekali lagi, ilmu itu semakin kita menganal banyak orang, maka semakin kecil kita dengan apa yang kita punyai. Selalu ada alasan untuk belajar, kalau bahasa bisnisnya update dan upgrade. Seperti itulah kiranya, kenapa kita tidak sempat sombong dan berbangga diri pada apa yang kita punya. Pun demikian sebagai blogger, kalau dulu belajar membuat header sendiri, dan lalu kini membuat cara membuat broken link, kok ingin di share kenapa? Karena pada saat menghapus broken link, saya sempat melakukan beberapa langkah sampai akhirnya ketemu, setidaknya langkah berikut yang manda pikir efisien, sehingga 4 jam cukup untuk menghapus 32 broken link.

Kenapa Broken Link?

Judul itu adalah pertanyaan saya, "ular masuk rumah, kok bisa?" *mrinding lagi. 

Ular, hewan yang kehadirannya sangat tidak dinantikan di rumah. Ular, hewan yang termasuk kategori danger di kehidupan manda. Pengalaman-pengalaman yang manda alami tentang ular yang membuat  takut setengah mati dengan seutas tali #ular ini.

Menurut wikipedia, Ular adalah reptilia tak berkaki dan bertubuh panjang. Ular memiliki sisik seperti kadal dan sama-sama digolongkan ke dalam reptil bersisik (Squamata). Berikut cerita manda ketemu dengan ular masuk rumah, semoga menginspirasi dan bisa menjadikan kita waspada terhadap hewan  

Waspada gawangan gordyn.

Dear sahabat manda, cerita horor selalu identik dengan dunia makhluk yang tidak kasat mata. Kasihan juga sih, mereka yang terlibat di frekuensi lain di luar kita, selalu jadi tersangka pada kejadian-kejadian di luar nalar manusia. Bukannya mau nakut-nakutin di malam minggu, dengan cerita horor lho ya. Kali ini, challenge ODOP, One Day One Post, bertemakan horor. Waduh bakalan kalau blogwakling bisa syerem sendiri ni. hihihihihi.

Cerita horor pasti identik dengan makhluk abstral yang kadang-kadang merupakan bentuk imajinasi dari pikiran kita sendiri. Entah itu karena pengaruh bacaan horor yang kita baca, seperti : Piano Hantu, yang sampai sekarang terngiang-ngiang di kepala manda. Padahal itu baca novel horor sudah jaman SMA. Dan ketika kita membaca cerita horor, maka bayangan tokoh di dalam cerita adalah bayangan penulis yang ditangkap oleh pikiran kita dan diwujudkan dalam bentuk sesuai imajinasi kita. Jadi, bentuk-bentuk visual dari tokoh-tokoh horor adalah imajinasi yang kita ciptakan. Wallahu alam bi shawab. Saya juga nggak mau buktikan kebenarannya kok. Kabuuurrrrrrr.

Saya lebih senang membaca cerita yang bergenre horor, seperti yang saya terima beberapa waktu lalu di WA grup ibu-ibu PKK RW, hihihihihi. 

Belajarlah dari Makhluk Halus

Kecanggihan teknologi yang ada saat ini memang dapat dimanfaatkan untuk beragam hal mulai dari berkomunikasi bahkan untuk menciptakan peluang usaha, namun disamping itu ternyata juga ada beberapa sisi negatifnya, diantaranya bagi kamu yang senantiasa mengikuti perkembangan zaman tentunya harus diimbangi dengan keuangan bukan. Coba bandingkan saja pengeluaran sebuah keluarga 3 tahun lalu saja dengan sekarang ini, pastinya jauh lebih besar, anak-anak Anda sudah banyak yang mengenal adalah handphone, tentunya kamu juga harus memberikan uang saku lebih bagi mereka agar bisa membeli pulsa bukan, tak jarang diantaranya bahkan melirik adanya peluang usaha sampingan untuk dimanfaatkan, mulai dari tawaran bisnis waralaba modal kecil bahkan juga ada yang menjalankan 2 usaha sekaligus agar income lebih meningkat.

Yeayyy #ODOP11. Nggak terasa banget, sudah hari kesebelas dan mencari ide ternyata susah-susah gampang ya. Meskipun temanya sudah ada sejak 11 hari yang lalu, tapi entahlah, terlalu banyak ide sehingga ujung-ujungnya menulisnya ya pas hari H dan selalu, mepet deadline. Wkwkwkwkwk. So far, asyik ada challenge One Day One Post. 

Kali ini temanya, hal memalukan yang tak terlupakan. 

Banyak hal yang membuat saya, seorang wanita yang sudah berkeluarga, betah di dalam rumah dengan hampir semua aktivitas di luar rumah bisa di-handle dari dalam rumah. Mengenal sebuah teknologi, yang pada awal kehadirannya sewaktu saya SMA di tahun 1997, dikenal dengan panggilan internet. Masih ingat pertama kalinya bersinggungan dengan internet, kami harus pergi ke warnet (baca: warung internet). Pada waktu itu, lucu-lucunya masih punya email pertama di dinomail. Hihihihi. Seneng waktu itu bisa men-download musik dan internet menjadi cukup friendly dengan kehidupan remaja saya. Perkembangan internet sangat membantu bagi saya yang pada saat itu berstatus sebagai pelajar. Meskipun materi belajar belum sebanyak seperti sekarang, tapi mulai mengenal yahoo, google dan wikipedia sebagai RPUL yang elektronik. Seangkatan saya pasti kenal RPUL (Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap), hehehehehe.

Internet yang hari demi hari semakin menunjukkan keampuhannya dalam menghipnotis ruang gerak dunia nyata untuk dibawa ke dunia maya. Beberapa perubahan yang bisa manda rasakan setelah kurang lebih 17 tahun ini mengikuti perkembangan internet, diantaranya :

Resep andalan keluarga kebanyakan sudah diposting di www.dbento.com, untuk memenuhi challenge One Day One Post, baiklah manda akan berbagi resep andalan di kala keluarga Satrianto tidak mood untuk makan. Bisa jadi bosan setelah beberapa hari makan enak terus, atau sedang agak tidak enak badan. Cieee, gaya ya, makan enak terus malah jadi kagak doyan makan. Hehehehe itu beneran kalau setiap minggu ada kondangan di dua tempat aja, kadang besoknya makan udah males menu daging-dagingan. Pernah juga kan mengalaminya?

Yeaaaayyy tibalah menulis One Day One Post di minggu kedua, tetep semangat nih manda. Wish me luck ya! Bisa merampungkan challenge dan bisa konsisten melanjutkan ODOPnya untuk berbagi cerita dengan sahabat manda. Kali ini temanya seru, udah kepikiran mau nulis ini tapi belum jadi-jadi. Ternyata kalau dijadikan challenge, mau tidak mau harus nulis itu enak ya! Temanya : Tips melawan rasa jenuh saat ngeblog; istirahat atau refreshing yang bagaimana yang pernah dilakukan. Wah, ini manda banget sepertinya. Terlebih setelah salah satu e-commerce yang hampir setahun lebih mempensiunkan jobnya untuk para blogger.

Tips Mengembalikan Gairah Menulis Blog

Halo-halo, ketemu lagi sama manda yaa.. Beneran deh, silaturahmi melalui gadget itu luar biasa.. Semuanya tersebar begitu cepat, saya aja heran! Bagaimana tidak, grup keluarga yang isinya bude, pakde, om, tante, kok bisa-bisanya postingannya sama dengan grup WA yang isinya temen-temen alumni SMA, hahahahaha. Ya begitulah, informasi. Dibendung pun tidak bisa, jika kita sudah di dunia maya. Makanya HARUS BIJAK ketika kita akan men-shar einfo apa saja. Pertimbangkan baik buruknya dan apakah info tersebut bermanfaat atau malah mendatangkan kemudorotan. 

Long time before the international community invented terms like e-banking, e-book, e-health, e-commerce, e-mail, etc., the Javanese people were the pioneer of those "e"s.

Here some of those "e" terms:

Masih nyambung dengan tema tentang silaturahmi dalam rangka mengikuti challenge One Day One Post, kali ini manda berbagi tentang lelucon yang diperoleh dari grup WA keluarga yang tidak tahu pengirimnya siapa. Ijin berbagi di tulisan blog non-komersial ini ya. Semoga tulisan ini menghibur ya!