Masih Tentang Ada Apa Dengan Cinta 2, AADC2

AADC dari Kacamata Fans

ada apa dengan cinta


Pada saat menonton film AADC1, secara waktu itu saya masih ABG. Film AADC1 diputer dulu di tahun 2002 *saya sendiri lupa tahunnya kalau tidak diingatkan akhir-akhir ini. Terus terang kebawa suasana, ya iyalah. Namanya juga ABG. Di AADC1,  banyak banget nilai yang bisa diambil dari film remaja ini. 

Nilai persahabatan itu yang kental banget saya rasa waktu itu.


Kebetulan waktu itu, ada rieke,  dina, doranth, primayanti dan saya yang waktu itu berasa seperti geng cinta ala AADC1. Seruuuuu juga ending "first kiss" ala anak SMA yang bikin malu-malu kucing pas liatnya. Secara nontonnya ada ortu atau nontonnya masih bau kencur, jadinya masih berkesan tabu.

Time fliess.

Cinta dan Rangga. Mereka berdua termasuk artis yang populernya bukan karena mencari-cari popularitas. Itu yang saya suka pada kedua tokoh ini dan menjadi alasan untuk menjadi fans-nya. Kehidupan pribadinya sebagai artis, lurus-lurus dan malah masih terus menginspirasi di dunia nyata. Inget banget alasan Dian Sastro harus bersekolah tinggi, yap kembali lagi demi keluarga dan anak-anak yang dididiknya. Lebih luas, perempuan harus sekolah tinggi agar terus bisa bermanfaat untuk sekitarnya.

Ya, begitulah kesan Cinta dan Rangga. Sebagai orang yang haus akan film Indonesia yang berkualitas, nggak melulu horror dan mengangkat pornografi, saya merasa cukup dipuaskan dengan film AADC1.
Walaupun kurang lama dan kurang panjang ceritanya di AADC1, hihihihi.

Well, then. Time fliess.

Saya ternyata masih fans sekaligus penggemar berat AADC, cinta dan rangga. Akhir April 2016 ini, maunya sih entar entar nonton AADCnya. E tapu, sejak Kungfu Panda 3,  ternyata saya sudah menyiapkan CGV card untuk 28 April menanti AADC2. Inget banget menantikan 28 April ini, saya kepoin terus webnya cgv, dan sampai tanggal 27 april belum ada tanda-tanda besoknya akan perdana tayang. Hihihihi.

Ternyata yaaaa..... Saya penggemar berat AADC niihhhh...

Yes, finally.  Saya dan panda berkesempatan nonton jelang midnight AADC2. Duh, deg-degan. Sebuah perasaan yang dalam banget sebagai fans, sampai merasa deg-degan mau nostalgia dengan cinta dan rangga di AADC2.

Naaahh, ini ya masukan saya sebagai penggemar berat untuk film AADC 2. Harapan saya nulis ini, biar mba Mira Lesmana menuliskan AADC 3 nya sesuai pesanan fans dan mas Riri bisa menghasilkan karya film Indonesia yang kece lagi.  Jangan pakai lama ya AADC3 nya.. #Ngarep.

  1. Filmnya kurang lama. Harapan saya ketemunya pakai drama dan langsung cinta sama rangga.
  2. Endingnya masih nggantung. Harapan saya endingnya langsung married, syukur-syukur di AADC3 ada konflik yang menguji cinta mereka.
  3. Lagunya teh Melly kurang banyak. Yang dulu hampir 1 album ngehits semua. Sekarang cuma suka ratusan purnama aja nih. Beda dengan AADC1 yang langsung apal lagu AADC, ku bahagia, denting, bimbang, tentang dia, dan masih banyak lagi yang masih mrinding disko kalau dengerin sampai sekarang.

  4. Nggak nemu puisi yang sefenomenal AADC1, "pecahkan saja gelasnya biar ramai"
  5. Cinta dan Rangga kurang greget sebagai pasangan yang ketemu lagi setelah sekian lama. Ya bisa dipahami juga sih, karakter cowok cool emang suka kurang greget.  Bilang cinta banget ya cuma seperti cinta biasa, hihihihi.
  6. Adegan kissing nya mending nggak usah, karena masing-masing keliatan canggung. Bagusan pas di AADC1.
  7. Karena kelamaan tayang dari AADC1, film AADC2 kurang greget menceritakan nilai persahabatan geng cinta.
  8. Potongan-potongan adegan di New York, Jogja, Jakarta kok terasa kurang smooth ya untuk bisa saya nikmati saat nonton.
  9. Kurang banyak dan kurang lama ngliat adegan cinta sama temen2nya, cinta sama rangga. Dan pokoknya ditunggu ya AADC3nya.
Dari kesemuanya, saya termasuk orang yang punya nostalgia dan kenangan dengan film AADC. Kekurangannya pun masih bisa saya maklum sebagai fans. Dan tentunya, AADC2 mengobati kerinduan kami akan sosok Cinta dan Rangga.

4 komentar

  1. Sukses untuk film Indonesia hehehe lagi nunggu trilogi AADC neh ane, semoga ada :D saya juga gak sreg sama adegan ciuman, kasihan kalau anak dibawah umur 13 tahun yang nonton, kurang mendidik (pasti ada yang protes neh yang umurnya 13 thn keatas) :D

    BalasHapus
  2. Aku belum nonton hehehe...kirain udah happy ending yaa

    BalasHapus
  3. Waktu 2002 daku masih SD lho kak #Kaburrr

    BalasHapus
  4. Duuuh, aku baru mau nonton besok nih,
    Kurang kekinian sekali diriku iniiii hehehe..

    BalasHapus