Pro Kontra LOCKDOWN

Selamat pagi sahabat Manda, semoga kesehatan selalu menyertai kita sekeluarga sehingga bisa sedikit banyak memberi manfaat bagi diri sendiri dan sekitar pada apapun yang kita kerjakan selama di dunia. Astaghfirullohaladziim. Akhirnya, COVID-19 menjadi kewaspadaan di ibu pertiwi. Dan seperti biasa, warga +62 mendadak menjadi ahli dalam setiap pandangannya. Mulai dari mendadak dokter, mendadak ahli kesehatan, mendadak cenayang, mendadak pawang covid-19, mendadak panitia surga, dan profesi dadakan yang membuat linimasa kembali tidak kondusif dalam menyikapi corona.

Disclaimer : tidak perlu berdebat, cukup baca sampai tuntas. Dan mari menyelamatkan banyak nyawa dengan melakukan self lockdown. Keluar rumah HANYA untuk hal penting dan mendesak, tidak berkerumun dan berkumpul, serta jangan menyebarkan HOAX terkait COVID-19.

Mari berbaik sangka dan berikhtiar, karena Rasulullah SAW bersabda:

Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya (HR. Bukhari)

Anjuran LockDown Pemerintah Pusat 


Perlu diketahui bersama, bahwa anjuran untuk LOCKDOWN SUDAH disampaikan pemerintah pusat, bahkan dalam instagramnya, Bapak Jokowi sudah menyampaikan :





Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Menghadapi pandemik global Covid-19 ini beberapa negara yang mengalami penyebaran lebih awal dari kita, ada yang melakukan lock-down dengan segala konsekuensinya, ada yang tidak melakukan lock-down, namun melakukan langkah dan kebijakan yang ketat untuk menghambat penyebaran Covid-19.

Sebagai negara besar dan negara kepulauan, tingkat penyebaran Covid-19 di Indonesia ini derajatnya bervariasi antardaerah. Karena itu, saya minta seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota terus memonitor kondisi daerahnya, berkonsultasi dengan pakar medis, dan juga Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menentukan status daerahnya siaga darurat ataukah tanggap darurat bencana non-alam.



Para kepala daerah juga saya minta membuat kebijakan sesuai kondisi daerahnya menyangkut proses belajar dari rumah bagi pelajar/mahasiswa, kebijakan tentang sebagian ASN bekerja di rumah dengan tetap memberi pelayanan kepada masyarakat, dan menunda kegiatan yang melibatkan banyak orang. 

Selain itu, setiap daerah agar meningkatkan pelayanan pengetesan infeksi Covid-19 dan pengobatan secara maksimal, memanfaatkan kemampuan Rumah Sakit Daerah, bekerja sama dengan Rumah Sakit Swasta, serta lembaga riset dan pendidikan tinggi.


Saya sudah memerintahkan untuk memberikan dukungan anggaran untuk digunakan secara efektif dan efisien, cepat, dan memiliki landasan hukum agar pihak yang relevan dapat menggunakannya.

Bagi yang sudah menerapkan Self-Lockdown, marilah kita niatkan ikhtiar kita sebagai cara mencegah lebih baik daripada mengobati. Jangan panik, tetapi tetap waspada.


SELF-LOCKDOWN 


Gimana kalau kita sederhanakan cara berpikirnya. Disclaimer : nggak usah debat dengan pemikiran yang benar menurut sudut pandang sendiri. Bermain peran dimana kita adalah suspect covid-19. Oleh karenanya, sebagai tindakan pencegahan, supaya tidak menular ke orang lain, kita melakukan "Self Lockdown" secara mandiri. Dalam bentuk apa? Dengan keluar rumah HANYA untuk urusan yang PENTING dan MENDESAK. Bismillah, kita ikut andil dalam pencegahan Covid-19 menjadi pemenang yuk!


 

 

Saya, ibu rumah tangga yang berusaha menerapkan self-lockdown. Status FB saya ditujukan untuk ibu rumah tangga seperti saya yang anak-anaknya libur sekolah. Bukan berarti libur adalah liburan. 

WFH - Work From Home, Jika Tidak?


Membaca linimasa menjadi tidak kondusif, terlebih yang sukanya hanya menyalahkan tanpa bisa berbuat banyak yang bermanfaat. Yang terjadi pasti CHAOS jika yang ada HANYA MENUNTUT dan MENYALAHKAN. Yuk mari kita BANTU PEMERINTAH dalam memerangi ANTI-COVID19.

Caranya :
  1. Bagi yang berkesempatan WFH - Work From Home, manfaatkan sebaik-baiknya memberikan pelayanan dari rumah dan TETAP DI RUMAH.
  2. Bagi yang memang REZEKInya dari LUAR RUMAH, tetap mematuhi standar PENCEGAHAN VIRUS CORONA ini menyebar ya, diantaranya :
  • ADAB BATUK, 
  • ADAB BERSIN, 
  • CUCI TANGAN, 
  • TIDAK SALAMAN, 
  • TIDAK MENYENTUK MUKA, MATA dan HIDUNG.

Setelah pulang ke rumah pun, sebaiknya menerapkan STANDAR PENCEGAHAN CORONA di rumah, seperti : menjaga kontak sebelum Panda bersih-bersih diri sepulang kantor, menaruh baju yang dipakai bekerja terpisah dan menyeringkan mencuci pakaian. 

Semuanya TIDAK MUDAH, kita juga TIDAK TAHU, kapan COVID19 akan berlalu. Yang kita tahu, semua ujian/musibah/cobaan adalah DARINYA. Bukan saat yang tepat untuk saling menyalahkan, menggurui, bantah-bantahan dan membuat suasana yang butuhnya SALING BERKOLABORASI menjadi panas dan menurunkan daya tahan tubuh.

Yuk, saling menahan diri untuk tidak melalukan profesi dadakan sebagai apa saja yang membuat linimasa menjadi tidak kondusif.


HADITS SHAHIH Tentang Menyikapi Wabah di Zaman Rasululloh


Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada didaerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya. (HR. Bukhari & Muslim)

Maka, tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah lalu ia menetap dikampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah SWT tetapkan, baginya pahala orang yang mati syahid. (HR. Bukhari dan Ahmad)

Semoga kita semua selalu dalam lindungan Alloh SWT. Semoga kita diberi kesabaran untuk menerima setiap yang terjadi pada diri kita, dimanapun dan kapanpun. Aamiin. Jangan lupa, sedekah, dzikir dan doa yang terlantun adalah obat terbaik melawan COVID-19. WASPADA HARUS, PANIK JANGAN!


Love, Manda.

13 komentar

  1. Yang saya tahu pemerintah pusat belum menganjurkan Lockdown sih. Saat ini hanya bersifat preventif mengurangi kegiatan berkumpul.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mari kita mengupayakan self lockdown supaya virus tidak merebak ya kak.

      Hapus
  2. Keren, Manda. Ya, memang nyebelin klo ada orang yg malah nyinyir. Bukannya waspada kesehatan dan dukung moral sesama anak bangsa.

    BalasHapus
  3. Wiwin Pratiwanggini13:03

    Aku masih kerja di luar rumah, hanya murid-murid yang diliburkan. Tapi aku menerapkan self-lockdown juga. Rute cuma rumah-kantor-rumah, ga mampir-mampir.

    BalasHapus
  4. Aku juga sudah menerapkan family lock-down mba hehehe... Berusaha banget membatasi aktivitas di luar rumah kecuali untuk sekolah (si Mbarep) dan bapake yg belum bisa WFH.

    Kalo butuh ke tukang sayur ya beli karena aku ngga nyetok terlalu banyak. Terutama sayur mayur Dan lauk pauk. Sampe rumah langsung wijik dan ganti baju.

    Tetap waspada tapi nggak mau panik. Itu prinsipku.

    Stay safe and healthy ya mba untuk kita semua.. God bless!

    BalasHapus
  5. Setuju Mbak Manda, selain tidak mudah untuk membuat semua orang mematuhi standar pencegahan virus Corona, menjadi tantangan juga untuk saling menahan diri untuk tidak melakukan profesi dadakan yang bikin media sosial nggak kondusif.

    Semoga semuanya lekas membaik ya mbak...

    BalasHapus
  6. Saya setuju dengan Lock down mandiri, karena kalo diberlakukan secara nasional nanti repot bagi yang pekerjaannya harus ke luar rumah. Dan masyarakat belum sepenuhnya bisa mengikuti perubahan jika diberlakukan semuanya serba online.

    BalasHapus
  7. Hampir di beberapa negara sudah melakukan lockdown ya mbak, dan untuk penerapan di Indonesia sekarang ini masih Pro kontra banget. Satu hal dari aku, semoga virus korona ini segera berakhir. Semoga ditemukan obatnya

    BalasHapus
  8. Semoga keadaan semakin membaik. Bisa liputan even lagi, hihi. Tetap semangat Manda Panda

    BalasHapus
  9. yang dianjurkan sekarang lebih ke Social distancing. Kalau lock down memang butuh pertimbangan banyak hal dan pihak.
    Apa pun upayanya semoga Indonesia tetap aman. Semoga upaya upaya yang telah dilakukan akan membuahkan hasil manis. Aamiin

    BalasHapus
  10. Semua masalah yang muncul selalu bikin pro dan kontra, ya. Aku juga bisanya cuma ngasih saran kepada keluarga. Bahkan saat ini sedang sharing tentang himbauan larangan berkumpul untuk acara keluarga

    BalasHapus
  11. Aku setuju Manda. WFH - Work From Home adalah pilihan yang baik mengingat yang ODP juga makin banyak sungguh waspada dan tertib minimal sama diri sendiri dan ikutin anjuran pemerintah

    BalasHapus
  12. Mungkin istilah lockdown kurang tepat ya, manda. Karena kalau lockdown militer pasti udah jaga di sana-sini. Lebih tepatnya swa-karantina. Mengkarantina diri di dalam rumah. Tapi apa pun itu semoga semua pada manut anjuran pemerintah supaya grafiknya nggak terus naik.

    BalasHapus