Hidup Sehat dengan Diet Rendah Lemak dan Kolesterol



Gaya hidup seseorang membuat manusia modern membuat gojekan, “tenang aja makan enak jangan takut kolesterol. Kan kolesterol adanya hanya di laboratotium”. Siapa sih manusia modern yang tidak khawatir dengan lonjakan angka kolesterol. Duh, berasa banget ya lagi ujian, kalau nilai kolesterol tinggi, kita malah khawatir ya, hihihi. Padahal saat duduk di bangku kuliah, kita justru senang kalau nilainya tinggi. Semakin usia menuju ke kepala 3 dan 4, terlebih jika usia sudah berkepala 5 atau 6, orang menjadi lebih waspada tentang makanan yang dimakan. Berarti sebenarnya, orang modern sudah sadar bahwa penyakit itu dipicu oleh makanan yang kita makan. Setuju kan ya? Sehingga perlu bagi kita untuk mengetahui dietrendah lemak dan kolesterol untuk tetap bisa sehat dan produktif.

Kenapa sih orang khawatir dengan lemak dan kolesterol?



Lemak, penyebab obesitas. Dan menyebabkan munculnya berbagai penyakit yang dipicu oleh obesitas (kelebihan berat badan). Nah, lemak yang ada dalam darah, kita kenal dengan kolesterol. Jika angkanya tinggi maka dapat meningkatkan resiko penyakit jantung, stroke dan sirkulasi darah yang buruk. Kenalan yuk dengan kolesterol, ada HDL dan LDL. Kolesterol baik (HDL) yang berfungsi mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah. Sedangkan kolesterol jahat (LDL) menjadi penyebab utama pembentukan  penyempitan pembuluh darah. Selain kolesterol, ada lemak bentuk lain di dalam darah yang dikenal dengan trigliserida.

Bagaimana mengecek kolesterol?

Sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol, sebaiknya berpuasa selama 9-12 jam. Pengukuran kadar kolesterol akan dilakukan dengan mengetahui berapa milligram (mg) kolesterol yang terdapat dalam setiap desiliter (dL) darah.  

Berapa ukuran normal kadar kolesterol?

Setiap orang mempunyai tingkat kolesterol yang berbeda-beda, tergantung makanan yang dikonsumsi dan faktor keturunan.  Tingkat HDL minimal 60 mg/dL, dengan angka minimal I ni kolesterol HDL mampu membantu mengurangi resiko penyakit jantung. Sebaliknya, jika tingkat HDL kurang dari 40 mg/dL justru menaikkan resiko penyakit jantung. Itu berlaku untuk kolesterol baik.

Lalu bagaimana dengan kolesterol jahat atau tingkat LDL?

Ambang batas toleransi jumlah LDL adalah 100-129 mg/dL.  Jika angkanya melebihi ambang toleransi yang diberikan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, seperti penyempitan pembuluh darah, jantung dan stroke.  Selain ambang batas toleransi, ada juga ambang batas tinggi, yaitu : jumlah LDL 130 – 159 ml/dL. Dan pada jumlah LDL 160 – 189 mg/dL dianggap level tinggi. Dan tentunya resiko masalah kesehatan yang berhubungan dengan pembuluh darah lebih tinggi lagi.

Bagaimana dengan pemeriksaan sesaat kolesterol total?
Sebagai pemilik wisata kuliner, tamasyaku.com, manda dan panda pun tak lepas dari pemeriksaan kolesterol sewaktu yang bisa kami lakukan di apotek. Karena panda memiliki faktor keturunan kolesterol, maka kolesterol totalnya termasuk di ambang batas tinggi. Sedangkan manda, Alhamdulillah memiliki kadar kolesterol yang masuk ke level normal. Sehingga cukup 5 tahun sekali melakukan pengecekan kadar kolesterol.
Kadar kolesterol total yang kurang dari 200 mg/dL masih bisa ditoleransi oleh tubuh. Jumlah kadar kolesterol total 200 – 239 mg/dL sudah masuk pada ambang batas tinggi. Jika jumlahnya mencapai 240 mg/dL atau lebih termasuk tingkat kolesterol tinggi yang memicu masalah kesehatan yang berhubungan dengan penyempitan pembuluh darah, jantung dan stroke.

1 komentar

  1. Sudah lama ga ngecek kolesterol, entah sudah berapa kadarnya dalam darah. Kalau makan makanan berlemak pasti pusing :D

    BalasHapus