Circle Pertemanan Sehat Jelang Usia Cantik 40



 Berteman harus dengan siapa saja, bersahabat rasa keluarga hanya pada orang tertentu.


Halo 2023! Tak Terasa sudah melewati tahun yang baru ya! Daaaaann, saya masuk usia cantik 40 tahun, bismillah tinggal menghitung hari. Rasanya, amazing! Hidup yang harus mulai tertata ritmenya. Mulai menyiapkan untuk nanti hari tua yang tetap gemilang, insyaAlloh. Di dunia ini, saya takut membuat rencana, pelajaran dari usia 25 tahun bahwa 15 tahun ini benar-benar Alloh yang atur. Semuanya baik, karena yang dariNya selalu baik untuk setiap hambaNya. MasyaAlloh Tabarakalloh Alhamdulillah.

Bagi sebagian orang, mengetahui bertambahnya usia adalah hal yang biasa, bahkan sering diabaikan. Bagiku, setiap bertambahnya usia adalah momen untukku melihat sekilas ke belakang dan memperbaiki ke depannya. Ya, walaupun tidak secara detail mengingatnya, tapi setiap tahun pasti belajar hal baru.



Cirle Pertemanan Sehat

Sejak usiaku 35 tahun, saya sudah menghindari pertemanan penuh drama. Mulai membiasakan berada di circle yang adem dan meminimalisir konflik yang terpicu karena 3D - Dengki Dongkol dan Dendam, selektif pada circle pertemanan memang membuat kedamaian di hati. Adanya kita sapa-sapaan karena kangen dan ingin tahu kabar. Memang tidak selalu ada, tetap sekalinya ada, seru nyambung dan fresh.

Topik pembahasan yang dipilih juga bukan tentang orang lain, melainkan tentang pengalaman kita sendiri. Lebih ke berbagi tips dan solusi permasalahan hidup, hahaha. Alhamdulillah, berteman baik tetap dengan siapapun, hanya saja batasan menjadi teman dekat yang mulai diseleksi.

Bagaimana cara menyeleksi pertemanan?


Buat saya sendiri yang early 40 mungkin akan berbeda dengan cara mama saya yang usianya hampr 70 tahun yang sudah jelas banyak makan garam pertemanan. Mungkin sedikit tips ini bisa membantu teman-teman supaya tidak terjebak dalam circle pertemanan yang ternyata tidak sefrekuensi dengan kita.

  1. Bertemu dengan teman karena memiliki hobi yang sama. Misalnya saya, bertemu karena hobinya ngeblog, tentu temannya berbeda dengan mama yang hobinya pengajian.
  2. Bertemu karena memiliki urusan pekerjaan yang sama. Circle ini biasanya terbentuk karena kita mengikuti pelatihan dan lalu diinvite bersama-sama di grup whatsapp.
  3. Bertemu karena ilmu. Circle ini yang sekarang sedang marak, yaitu grup alumni. Sebuah grup dimana CLBK sering terjadi, hahahaha. Tentang CLBK sebenernya semua tergantung orangnya, kalau ada kesempatan tidak ada kemauan, insyaAlloh juga tidak terjadi. Nantilah kapan saya cerita ya tentang benteng diri dari CLBK.
  4. Bertemu karena teman suami. Circle ini sudah seperti keluarga untuk saya, karena sampai suami pensiun mengajar usia 65 tahun, circle ini akan awet seperti keluarga. Alhamdulillah tambah saudara yang tidak terhubung darah.
  5. Bertemu karena dipertemukan media sosial. Hah? Media sosial? Yakin teman virtual bisa menjadi teman baik di dunia nyata. Eits, jangan salah ya! Nanti aku cerita tentang teman maya yang dipertemukan semesta.
  6. Teman yang kalau kita bercerita dan berpendapat tidak sensi atau baper, dan lalu terjadilah debat kusir. Kalau kata sahabat saya Ardiba, "sepakat untuk tidak sepakat".
  7. Teman yang kalau kita bercanda sesuatu sudah paham maksud kita bercanda. Pun ketika moodnya sedang tidak baik, kdan walhasil dia marah, itupun tidak sampai membuat pertemanan kita bubar.
  8. Teman yang menilai kita apa adanya, tidak menilai dan men-judge kita dari "kata siapa"
  9. Teman yang mau membuka pintu tabbayun untuk bisa saling memahami dan memaafkan.


InsyaAlloh definisi teman yang satu circle yang saya terapkan seperti di atas, sudah terbukti memang teman baik saya sampai usia 40 tahun ini. Kalau tentang pengalaman punya teman yang suka memanfaatkan, punya teman yang hobi mengadu domba, punya teman yang mau benar sendiri, punya teman yang ngambekan, blokir dan tidak mau kenal, ya pastilah saya punya pengalaman dan banyak! Tapi nggak usahlah dibahas, karena mereka-mereka itu jumlahnya tidak lebih dari 1% dari semua teman baik saya, mungkin malah kurang dari 1%. Kehadiran mereka anggap saja sebagai anomali. hahahaha.

Teman Maya yang Menjadi Nyata



Perkenalkan teman mayaku, namanya Tiwi. Semesta mempertemukan kita sungguh dengan caranya yang ajaib! Ya! Media sosial jika dipergunakan untuk hal-hal yang positif, memang yakin bisa menjadikan amal jariiyah ketika kita berbagi di media sosial, insyaALLOH dari media sosial jugalah hal-hal positif yang tidak terduga akan bisa hadir.

Berawal dari pesan DM instagram, memperkenalkan diri karena ternyata dalam satu circle dengan teman-teman blogger dan teman mayaku. Hebat ya! Temannya teman bisa jadi teman kita kalau kita masuk nyemplung di media sosial, pasti akan direferensikan menambah sodara dan teman.

Saya sebenarnya ekstrovert yang introvert. Terlihat memang saya mudah bergaul, tetapi tidak mudah untuk saya ketika itu dengan orang baru. Alhamdulillah, akhirnya kita bertemu muka alias kopdar. Kopdar di Kopi Njongke itu setelah sekian purnama janjian dan baru bisa bertemu.

Dan taraaaaa... miracle happened! Gayung bersambut pertemanan pun terjadi, ngobrol kesana kemari, saling memperkenalkan diri, saling menginspirasi dari cerita kehidupan masing-masing. Ternyata! Circle Tiwi tidak jauh beda dengan circleku sebagai asprinya Panda. What a day hari itu! Langsung kulamar dia menjadi partner yang tidak jauh dari circle sebelumnya. 

Sekali lagi, teman baik adalah rezeki. Ketika kita belum bertemu dengan teman baik, ya berarti itu belum rezeki kita. Kita yang harus memantaskan diri menjadi teman baik dulu supaya didekatkan dengan teman baik yang lain. Itulah hukum tarik-menarik di dunia ini.

Nah, mengakhiri tulisanku tentang circle pertemanan kali ini, aku mau teman-teman juga sharing tentang pengalamannya berteman ya! Boleh dituliskan pengalaman baik atau pengalaman buruk saat berteman dengan seseorang di bumi ini. Semoga bisa menjadi pembelajaran bersama untuk memantaskan diri menjadi teman baik untuk teman-teman kita ya.

2 komentar

  1. Thankyou Manda sudah mau menjadi kakak sahabat buat aku... Semoga kita bisa sll bersilaturahmi dalam kebaikan 🤗🤗🤗
    Love youuu...

    BalasHapus
  2. Aku termasuk teman yang mana? 😄 Semoga bukan termasuk teman yang suka ngambekan yaa 😂😂

    BalasHapus