Vaksinasi Tifoid Supaya Nyaman Kulineran Dimana Aja

Halo sahabat Manda, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, sering-sering semprot hand sanitizer, mengurangi berkumpul yang unfaedah, dan tetap sebisa mungkin di rumah saja. Alhamdulillah dunia membaik dalam mengatasi pandemi ini, di kotaku sendiri jumlah kasusnya menurun dan masuk ke level 2, semoga terus membaik. aamiiin. Sudah pada vaksin kan ya? insyaAlloh dengan vaksinasi, kita bisa memulai new normal dan tulisanku kali ini mau berbagi tentang vaksinasi tifoid yang mendukung urusan kuliner kita.


Siapa yang udah kangen icip-icip kuliner di luar?



Gimana-gimana, sudah kangen kulineran ke luar rumah? Sama! Saya juga udah pengin banget kulineran ke luar rumah. Alhamdulillah bulan November 2021 ini, momen keluar rumahnya lumayan padat, mendampingi Panda kemanapun Bapak butuh ditemani. Alhamdulillah. Kebetulan banget ada kerjaan di Semarang dan Panda membawa serta mama dan simbah supaya bisa mengunjungi sanak saudara terdekat di plat H. Jadi inget sewaktu zoom kampanye #SantapAman bareng Sanofi Pasteur Indonesia, dr. Suzy Maria mengawali presentasi materinya dengan :


Yupsi bener banget! Akhirnya keluar dari tol Gayam Sari, melipirlah kami ke kuliner khas perbatasan Semarang - Kudus, Nasi Pindang dan Soto Ayam Semarang.



Huaa.. Kami makan luar di warung makan pinggiran, hahahaha. Itulah yang kadang menjadi pengecualian, ketika mama dan simbah ingin nostalgia di tempat almarhum papa makan siang ketika mengunjungi kota Semarang. Maka, kami berdua pun tidak bisa menolak apa yang menjadi keinginan mama dan simbah. Jadilah kami makan siang di Trisno Sari, Nasi Pindang dan Soto Ayam.

Padahal beberapa waktu lalu, saya baru saja menyimak tentang #SantapAman bersama Sanofi Pasteur Indonesia. Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, Sanofi Pasteur Indonesia menginisiasi kampanye #SantapAman untuk mensosialisasikan pentingnya mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penyakit menular melalui makanan atau food borne disease terutama penyakit tifoid. Penyakit tifoid ini selanjutnya dikenal di masyarakat sebagai tipes.



Melalui vaksinasi, tubuh mendapatkan perlindungan ekstra dan kita bisa menyantap berbagai makanan dan minuman tanpa rasa khawatir. Hal ini penting sebab risiko kontaminasi makanan atau minuman bisa terjadi pada tahap mempersiapkan bahan makanan, proses pengolahan, penyajian, pengemasan, penyimpanan, dan bahkan tahap pengantaran makanan – baik yang disiapkan sendiri, dibeli, maupun melalui pemesanan. Perubahan pola perilaku dalam pembelanjaan terutama makanan secara online yang meningkat sebanyak 97% juga patut diperhatikan. 

Tidak mudah untuk memastikan bahwa makanan atau minuman yang kita konsumsi terbebas dari kontaminasi kuman penyebab food borne disease seperti demam tifoid.

 


Bener banget! Kata chef Willgoz juga begitu, peralatan masak dan dapur bisa disterilisasi, namun makanan dan minuman tidak bisa disterilisasi. Paling hanya bisa dimasak dengan suhu panas atau dingin pada prosesnya, tapi sesudahnya saat hendak disantap dan melewati proses panjang untuk sampai ke mulut kita, tidak ada cara mensterilisasinya semudah disemprot sanitizer.

Kenalan dengan Demam Tifoid aka Demam Tipes



Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Demam Tifoid yang juga dikenal dengan demam tipes, terkadang tidak menampakkan gejala, sehingga bisa mengancam jiwa. Gejala demam tifoid sangat bervariasi, gejala ringan, gejala berat bahkan bisa timbul komplikasi. Wah, tidak bisa dianggap remeh ya!

Gejala Demam Tipes



Gejala-gejala demam tifoid yang bisa dijadikan acuan ketika nanti kita atau keluarga kita merasakan gejala yang kurang lebihnya seperti ini, bisa segera diambil tindakan medis yang tepat.
  1. Demam yang meningkat secara bertahap tiap hari hingga mencapai 39-40 derajat celcius dan akan lebih tinggi pada malam hari.
  2. Nyeri otot.
  3. Sakit kepala.
  4. Merasa tidak enak badan.
  5. Pembesaran ginjal dan hati.
  6. Kelelahan dan lemas.
  7. Berkeringat.
  8. Batuk kering.
  9. Penurunan berat badan.
  10. Sakit perut.
  11. Kehilangan nafsu makan.
  12. Anak-anak sering mengalami diare, sedangkan orang dewasa cenderung mengalami konstipasi.
  13. Muncul ruam berupa bintik kecil berwarna merah muda di kulit.
  14. Linglung, merasa sedang dimana dan apa yang sedang terjadi dengan dirinya.

Penulatan Penyakit Demam Tifoid aka Tipes



Penularannya melalu makana atau minuman yang tercemar kotoran penderita atau pembawa demam tifoid. Oleh karenanya perlu sejak dini untuk mencegah penularan terjadi. Semisal kita sedang makan di pinggir jalan, kontaminasi makanan dan minuman dengan pembawa demam tifoid sangat memungkinkan terjadi, karena kembali lagi kita tidak bisa menyemprotkan disinfektan ke makanan/minuman yang masuk ke mulut kita. 

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk bisa #SantapAman dan terhindar dari demam tifoid?




Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Suzy Maria, Sp.PD-KAI., mengatakan bahwa food borne disease seperti demam tifoid dapat dicegah dengan cara menjaga sanitasi dan higienitas pribadi dan menghindari kontak dengan penderita. Mengingat Indonesia masih merupkan negara endemik tifoid, maka vaksinasi merupakan langkah optimal serta efektif untuk mencegah demam tifoid. 

Vaksinasi Tifoid

Cara kerja vaksinasi untuk penyakit tifoid yaitu meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi bakteri Salmonella Typhi. Vaksinasi dapat dilakukan mulai usia dua tahun ke atas dan untuk mendapatkan perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan mendapat vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali.





Salah satu jenis vaksin tifoid yang umum digunakan adalah vaksin tifoid injeksi polisakarida Vi. Data setelah pemantauan selama 20 bulan menunjukkan vaksin tifoid jenis ini memberikan perlindungan terhadap penyakit tifoid sebesar 74%.

Di kesempatan yang sama, Head of Medical Sanofi Pasteur Indonesia, dr. Dhani Arifandi T., menjelaskan mengenai latar belakang Kampanye #SantapAman. Di Sanofi Pasteur, mereka berkomitmen menjadi mitra kesehatan terpercaya yang menyediakan perlindungan kesehatan berkualitas melalui vaksin dan mengedukasi berbagai pihak mengenai pentingnya vaksinasi. 

Dikemas dalam kampanye #SantapAman, Sanofi Pasteur mengajak semua pihak agar senantiasa menjaga higienitas saat menyiapkan makanan, rutin mencuci tangan, dan selangkah lebih maju dengan memberikan perlindungan untuk diri serta keluarga dari risiko penularan penyakit melalui makanan dengan melakukan vaksinasi tifoid agar kita lebih tenang saat menyantap makanan favorit.

Kampanye #SantapAman dilakukan melalui edukasi mengenai pentingnya perlindungan diri terhadap penyakit tifoid di media dan media sosial @KenapaHarusVaksin. Vaksinasi tifoid dapat dilakukan di semua fasilitas kesehatan. Konsultasikan kepada dokter Anda untuk mendapatkan vaksinasi tifoid.


29 komentar

  1. Makanan pinggiran emang paling otentik dimanapun, paling aman emang vaksinasi udah

    BalasHapus
  2. Aku syukaaakkk kulineran terutama food street!
    Semakin ngemper, semakin demen deh :D
    Supaya aman jaya sentosa, kudu vaksin ya Manda.
    Sehaaattt selalu!

    BalasHapus
  3. ah iya, klo sering jajan di luar memang berisiko terkena kuman tifoid ya mbak
    makanya sangat dianjurkan untuk vaskin tifoid

    BalasHapus
  4. Beberapa kerabat sekarang sedang sakit tipes, sedih sekali. Kondisi cuaca juga sedang kurang baik ya.. vaksin salah satu upaya nya memang. Thx for sharing mba

    BalasHapus
  5. Nah buat yang suka jajan kudu tiati n minimal dah vaksin biar lebih terlindungi pas lagi kulineran di luar

    BalasHapus
  6. Jadi pengen ngecek berapa harga vaksin tifoid injeksi polisakarida Vi ini. Buat orang Indonesia penting ya karena suka beli makanan di luar. Eh buat saya aja kali ya hihi.

    BalasHapus
  7. Sehat-sehat ya Manda, Panda, Mama dan Simbah. Asyik memang kuliner nostalgia jadi kadang terlupa akan keamanan santapannya. Begitu juga di rumah ya ternyata ada yang mesti diperhatikan, seperti menjaga higienitas saat menyiapkan makanan, rutin mencuci tangan
    Dan ternyata penting jika memberikan perlindungan untuk diri serta keluarga dari risiko penularan penyakit melalui makanan dengan melakukan vaksinasi tifoid. Membuat santap aman pasti!

    BalasHapus
  8. Semakin khas, semakin susah ditolak... bener bangetttt...
    Tapi di situ juga kan resikonya.
    Nah alhamdulillah sekarang ada vaksin typhoid, bisa membantu menjaga kesehatan.
    Alhamdulullah.

    BalasHapus
  9. Di sekitar tempat saya tinggal ini banyak yang sakit dan ketika ke dokter katanya gejala tipes (istilah di tempat kami)
    Membaca artikel ini bisa jadi masyarakat di tempat saya tidak memperhatikan kebersihan makanan dan memang di kampung saya jarang tuh ada sosialisasi vaksinasi typhoid untuk mencegah penyakit tipes ini. Apa saya yg kurang apdet aja kali ya hehehe

    BalasHapus
  10. Udah jauh-jauh ke semarang, ya masa enggak jajan sekalian nostalgia, kan sayang ya... Memang lebih baik vaksin kalau mau aman...

    BalasHapus
  11. Wah apalagi ngajar orang tua ya, Manda. Tentunya harus yg kulineran aman dan nyaman banget. Makanya perlu vaksin tifoid untuk jaga imun ya...

    BalasHapus
  12. Kita perlu banget ini buat hati2 soal makanan. Baik bahan, pengolahan dan penyajiannya yah sebab sakit typus bisa berulang lagi.

    BalasHapus
  13. Bahagia banget bisa kulineran lagi ya mbaa. Tentu prokes ketat ya. Dan cek2 kehigienisan makanan minumannya. Jadi tipes itu tuh ini, aku baru tauuu. Seringkali salah kira tipes karena kecapean. Bukan cuma anak2 yg suka jajan,sebagai emak aku ugak suka 😄
    Okee akan lebih aware lagi nih mba cek2 vaksinasinyaa dulu ah. Makasih ya mbaa^^

    BalasHapus
  14. Inilah salah satu alasan saya jarang banget belanja makanan di gerai pinggir jalan mbak, karena kuatir sakit aja sih. Apalagi saya pernah punya pengalaman anak-anak saya dua orang kena tipus bersama sama. jadi kapok. Alhamdulillah sekarang sudah ada vaksinasi untuk mencegah sakit types yaa.

    BalasHapus
  15. Vaksin Tifoid bisa membantu daya tahan tubuh agar lebih kuat bila ada virus ini yaa..
    Lebih baik mencegah daripada mengobati, ini benar sekali.
    Dan tetap santap aman ketika berada di tempat makan publik dengan prokes yang ketat.

    Selamat Kuliner, kak Manda.

    BalasHapus
  16. Tipes memang masih cukup umum dan sering di alami masyarakat Indonesia
    Selain kebersihan yang harus tetap terjaga maka akan lebih baik juga di dukung vaksinasi tifoid.

    BalasHapus
  17. Zaman pas dulu aku masih jadi anak kost pernah kena gejala tipes dan rasanya Ya Allah sakit banget.. Kayaknya waktu itu belum ada vaksin tifoid dan menurutku vaksin ini penting terutama untuk anak-anak kost hehehe

    BalasHapus
  18. wah hampir tiapn tahun ke Semarang (kecuali saat pandemi) kok saya belum pernah nyobain Nasi Pindang dan Soto Ayam Semarang

    ntar ah, paska pandemi, bakal "balas dendam" kulineran sepuasnya, termasuk ke Trisno sari :D :D

    pastinya dengan perlindungan vaksin terlebih dulu

    BalasHapus
  19. suamiku dulu ga mau bekal kalau kerja akhirnya jajan sembarangan sering banget tipes sampe masuk rumkit mba makanya penting yah vaksin dulu

    BalasHapus
  20. Hmm, pokoknya yg penting bentengi dari diri kita swndiri dulu ya mbak, ikhtiar lah ya.. Selebihnya ya udah gimana ntar 🤭

    BalasHapus
  21. Iya ya gaya hidup zaman now kebanyakan jajan di luar bikin kita harus berhati-hati akan kebersihan makanan ya apalagi Indonesia tuh belum ada sertifikasi kebersihan untuk kuliner kaki lima, aku baru tahu ada vaksin tifoid bisa melindungi kita banget ini yaa

    BalasHapus
  22. Kalo jalan jalan kesuatu tempat emang ga afdhol kalo jajan kulineran ya manda.. Apalagi streetfood paling menggoda. Biar aman emang mesti vaksin tifoid, jaga2 diri terlebih dahulu sebelum terjadi apa2.bahaya juga kan

    BalasHapus
  23. Wah vaksin tifid ini emang penting sekali yaaa apalagi kalau sering sekali makan di luar rumah.
    Kalau bepergian ke suatu daerah gtu namanya kuliner pasti gak boleh kelewatan emang ya. Kudu cari lokasi yg resik dan jaga imun tubuh :D

    BalasHapus
  24. Ini diaa... sebagai penggemar jajan, harus banget nih memperhatikan kesehatan pencernaan dengan melindungi diri pake vaksin tifoid. Bener juga ya, misalkan bumbu dan bahan makanannya udah steril, tapi begitu udah jadi masakan dan menunggu dihidangkan, kita ga pernah tau apa saja yang mungkin menghinggapi makanan itu.

    Btw, rumahku hanya selemparan kolor dari exit tol Gayamsari lhooo... ;)

    BalasHapus
  25. Waaah sebagai penggemar kuliner wajib banget ya memperhatikan hal ini. Kalo udah terlindungi vaksin kan jadi tenang mau kulineran dimana aja. Jadi, kapan kita kulineran bareng lagi, beb?

    BalasHapus
  26. kalau menikmati kuliner kaki lima agak was was karena tingkat kebersihannya. Tapi kadang makanan kaki lima enak banget sih ya. perlu proteksi diri dengan vaksin tyfoid

    BalasHapus
  27. Sebagai orang yang suka wiskul, artikel ini peringatan buatku supaya penting melindungi diri dengan vaksin, biar tetap aman jajan di luar. Kalau kita ga bisa kontrol orang lain yang jaga makanan kita tetap bersih, kitanya yang kudu siapkan diri ya.

    BalasHapus
  28. Mbaaaa, huhu kalau lagi perjalanan luar kota emang kadang sulit ya nggak makan di luar, di pinggir jalan atau nyobain kuliner khas daerah. Aku pun udah mulai gini lagi huhu. Bismillah. Aku mau nanya ke dokter aku lagi deh soal vaksin ini. Makasih loh udah bringing this up

    BalasHapus
  29. Memang susah sih ngontrol kebersihan makanan dan handlingnya, paling aman ya melindungi diri ya, buat pertahanan dari dalam dg vaksin ya

    BalasHapus