Memaknai Kehilangan, Sebuah Rasa Memiliki Baru



Kehilangan adalah sebuah titik terendah, dimana seseorang merasakan sesuatu yang berharga terambil secara paksa dan ada rasa mengganjal karena ada rencana yang belum bisa diwujudkan. Kehilangan, kami tidak mempersiapkannya, sehingga saat itu tiba, kami harus memaksa diri untuk bisa memaknai bahwa kehilangan telah didepan mata. Innalillahi wa inna ilaihi roji'un - sesungguhnya kita adalah milik Allah dan semuanya akan kembali pada Allah SWT.


Sebuah pemaknaan dimana seorang hamba harus menerima apa yang menjadi rencana Sang Maha Pencipta, kembali kepada Alloh SWT. Ternyata, level ikhlas memang pelajaran tertinggi seorang hamba. Penerimaan akan qodlo dan qodarnya sebagian daripada iman kita kepada Alloh SWT. 

Ya, I K H L A S.

baca juga : Kehilangan pertamaku.

baca juga : Kehilangan keduaku.

 


Kenangan Adalah Obat

Tidak menyangka jika tahun 2020 lalu tak cukup menjadi tahun ujian untuk kami, selain Corona juga kehilangan kedua buah hati yang kami nanti. Tahun 2021, harapan baik di depan mata, kami pun bersenang-senang dan tak menyangka bahwa tahun 2021 ini kami kehilangan sosok orang yang begitu kami sayangi dan ingin kami bahagiakan sampai nanti di hari tuanya.

Alloh memang Maha Baik

Bulan Januari, papa berulang tahun, sempat divideokan papa menanti sate Podomoro kesukaan dengan ciri khas peci dan duduk di meja makan dengan posisi favoritnya. Masih terbayang, bagaimana senyumnya dan candaan khas papa, sungguh kala itu membuka tahun 2021 yang penuh harapan baik, karena Panda juga punya berita bahagia yang akan dikabarkan saat ulang tahunku.

Bulan Februari, tidak ada yang berbeda. Kami bersenang-senang di bulan kelahiranku. Merayakan ulang tahunku bersama mama papaku dan mama papa Panda, kebetulan adekku yang ada di Jogja, makanya ikut serta dan simbah. Kami menikmati makan siang di Mang Engking.


Bulan demi bulan, kita mempersiapkan untuk bepergian ke Bandung, saling mengingatkan menjaga kesehatan fisik karena kita akan bepergian dengan menggunakan mobil lewat tol dari Jogja menuju Bandung. Kala itu, papa senang sekali, karena papa akan menjadi wakil keluarga dalam pernikahan sepupu kami, Inta dan Russy. 

Mei 2021, bulan dimana kedua bidadariku dilahirkan, seperti biasa, Panda mengajak kami berempat merayakan di tempat favorit yang diminta mama, RnB Steak. Kala itu, B A H A G I A.


Di bulan Mei ini, kami pun berperjalanan seperti yang direncanakan. Sekali lagi, B A H A G I A.


Bulan Mei dan Juni, papa begitu bahagia, didampingi oleh kedua anaknda dan keluarganya. Kebetulan dari acaranya di Bandung, adek dan keluarga lanjut Jogja dan kami bersenang-senang. Alhamdulillah.




Sekali lagi, alhamdulillah ya Alloh. RencanaMU sungguh indah dan TERBAIK di akhir hidup papa kami tercinta, semoga jannah menjadi tempat kita nanti bertemu dan berkumpul lagi sebagai keluarga. Aamiin.


Tanpa Firasat

Kepergian papa mertua, 17 Juni 2021 tanpa firasat. Semuanya serba mendadak. Ya! Seperti itulah kematian, bagi yang meninggal akan langsung berurusan dengan amalan di hadapan Rabb, tetapi kita yang ditinggalkan hidup dalam kenangan.

Mencoba IKHLAS. Kata ikhlas benar dimaknai menjadi sesuatu yang DIPAKSA dilakukan ketika tulisanNya tentang suatu kejadian sudah ditetapkan kepada hambaNya.

MENATA HATI. Itulah kata yang tepat untuk kami semua yang ditinggalkan, terutama mama. Mama bersama papa selama usia Panda tambah setahun, kurang lebihnya 40 tahun bersama. Melewati setiap masa bersama, masa sulit, masa bahagia, dan kini papa mendahului mama. 

Mengirim pesan rindu kepada papa melalui doa dan menjaga mama dengan melakukan aksi yang nyata supaya kita bisa lebih cepat pulih bersama.

Surga itu bernama IBU

Dari kehilangan, aku semakin belajar, BELAJAR MEMPERSIAPKAN HATI. Kami sebagai sulung dari dua keluarga, pastinya memiliki tanggung jawab yang besar untuk keluarga besar kami. Bagi kami, orang tua dan keluarga adalah prioritas. Mendampingi Panda adalah tugasku sebagai istri, disitulah surganya aku katut. InsyaAlloh. Setelah pemakaman usai, seluruh keluarga kembali ke kota masing-masing, tinggallah mama dan simbah yang menjadi prioritas Panda, beruntung kami belum memiliki momongan, sekarang mendapat amanah momong mama mertua dan simbah. Qodarulloh alhamdulillah.

Semoga alamarhum papa, husnul khotimah, tenang di sana ditemani doa dan amalan papa semasa hidupnya. InsyaALLOH urusan dunia yang belum selesai ada kami-kami yang akan menyelesaikannya. Mama dan simbah yang menjadi kesayangan papa, akan tetap kami jaga sebisa dan semampu kami, mohon doanya dari pembaca sekalian semoga semuanya dimudahkan dan dilancarkan, untuk kembali pulih dan hidup kembali seperti sediakala dengan kenangan indah kami bersama orang yang kami cintai. Amiinn.

Tidak ada komentar