Kenali 5 Alasan Gagal Membuat Masakan atau Kue di Dapur Bagi Pemula


Halo sahabat Manda, apa kabarnya? Masih semangat ngapain aja di musim pandemi seperti ini? Semoga banyak hobi baru yang bisa dilakukan di dalam rumah ya. Tetap #DiRumahAja adalah solusi yang bijaksana dalam menyikapi pandemi Corona ini. Nah, bicara tentang hobi, Manda sebagai pemilik Dapur Manda mau curcol tentang pengalaman Manda GAGAL BAKING saat di dapur. Semoga dari tulisan ini, sahabat Manda bisa belajar untuk lebih percaya diri ya.

Apa saja pengalaman Manda pernah gagal di dapur?


1. Belum pernah mencicipi, hanya melihat gambar.

Kadang kita tergiur melihat masakan/kue dari fotonya, dan lalu tergoda untuk membuatnya di dapur, padahal mencicip saja belum pernah. Kesalahan pertama yang menurut Manda lumayan fatal, kenapa? Misalnya kita mau membuat cupcake (sebuah contoh kue yang paling gampang untuk dicoba). Ternyata kita belum pernah makan cupcake, sehingga tidak bisa membayangkan tekstur kuenya seperti apa, rasa manis yang pas seperti apa, dan bisa diberi topping apa aja. 

Akibatnya, ketika kita mencoba membuat cupcake dari resep yang tergiur oleh foto, cupcakenya tidak ada pembandingnya. Tidak tahu enaknya cupcake seperti yang pernah kita makan dimana, melainkan hanya jadi dan bisa dimakan. Ya kalau hasilnya enak, kalau tiba-tiba agak bantat, padahal memang teksturnya sedikit bantat seperti brownies, nanti buru-buru si pemula bikin cupcake merasa gagal dalam bakingnya. Padahal, itu hanya ketidaktahuannya bahwa memang tekstur cupcake seperti itu. Setelahnya, muncul perasaan yang nggak pede untuk bikin kue lagi, sayang banget ya!

Saran Manda : Mencoba membuat masakan/kue yang pernah dicicipi, supaya bisa dibandingkan apakah hasil masakan kita di dapur sudah sesuai dengan masakan/kue yang dimaksud.



2. Tidak membaca resep dengan seksama.

Lain cerita, kadang kita sudah merasa pernah mencicip kue yang enak, lalu percaya diri mencari resepnya. Dicontohkan, cupcake itu tadi ya. Karena udah sering pesen cupcake, lalu tergelitik untuk pengen bikin sendiri. Nyari resep yang teratas di laman google, dan lalu mempraktekkan. Saat membaca resep, mengingat bahan, dan lalu membuat. Ternyata! Saat dicicip tidak sama dengan cupcake yang pernah dicicip. Lalu merasa gagal dan menyalahkan diri merasa tidak berbakat di dapur. Padahal ... Bisa jadi karena hanya membaca resep, lalu langkahnya ada yang terlewat, itu bisa jadi masalah kenapa kue cupcake tidak seperti yang diinginkan. Mungkin saja harusnya diaduk dengan spatula, ini malah di-mixer. Atau harusnya di-mixer sampai adonan pucat dan berbuih, ini mungkin kurang lama saat proses mixer-nya. 

Saran Manda : Biasanya, saya menonton dulu video pembuatan masakan/kue sehingga bisa membayangkan langkahnya seperti apa.

sumber foto : pexels


3. Mengganti bahan yang diresep dengan bahan seadanya.

Ini yang paling sering terjadi di dapur Manda, saya sering meremehkan bahan yang ditulis di resep. Lalu beberapa kali gagal dan saya insyaf untuk seadanya menyiapkan bahan dari masakan/kue yang akan dibuat. Kondisinya seperti ini, misal di resep tertulis tepung tapioka, lalu kita menggantinya dengan tepung terigu. Ya, gimana yaaa... Walaupun ada informasi bahwa tepung terigu adalah pengganti tepung maizena yang cepat dan mudah. Disarankannya menggunakan tepung dua kali lebih banyak daripada tepung maizena. Namun, bagi pemula, sebaiknya tidak mengubah jenis bahan yang tertulis di resep.

Saran Manda : Kalau bahannya nggak lengkap, mendingan nggak usah mencoba bikin di dapur. Atau bisa juga mencari resep lain yang sesuai dengan bahan yang kita punya. Resep banyak sekali terhampar di dunia maya, saya selalu membandingkan banyak resep sebelum mencobanya. Pastinya saya pilih resep yang bahannya ada tersedia di dapur Manda.


4. Suka coba-coba dan modifikasi resep.

Terlalu percaya diri menjadi penyebab seseorang gagal menghasilkan masakan di dapur. Percaya diri yang seperti apa? Misalnya pernah mencoba memasak X, berhasil. Lalu muncul keinginan untuk mengubah dari resep yang pertama. Memodifikasi sendiri, misalnya saja, harusnya keju untuk topping, ini kejunya masuk ke dalam adonan. Akibatnya, hasil memasak yang kedua, jadi gagal. Merasa sayang dengan bahan, lalu adonan terbuang dan merasa kapok untuk mencoba lagi.

Saran Manda : Ketika sudah berhasil membuat masakan dengan resep tertentu, gunakan seterusnya resepnya untuk masakan tersebut. Kalau ingin memodifikasi resep, harus belajar dulu atau bertanya pada ahlinya sehingga adonan tidak mubadzir terbuang percuma.


5. Tidak menimbang bahan dengan ukuran yang sesuai resep.

Nah, ini adalah kesalahan sepele yang fatal, yaitu saat menimbang ukuran bahan yang sesuai takaran resep. Karena banyak sedikitnya bahan saling mempengaruhi dalam pembuatan masakan/kue. Terlebih kue, tidak hanya asal jadi adonan saja, melainkan pasnya jumlah tepung, telur dan bahan lain memegang peran penting berhasil/tidaknya kita membuat masakan dari dapur. Terdengar receh ya, tapi tidak mempunyai timbangan dapur berakibat fatal pada masakan yang dihasilkan.

Saran Manda : Punyai timbanan dapur 211 idealifeonline yang bisa mengukur bahan dengan akurat.



TIMBANGAN DAPUR 211

Buat sahabat Manda yang sedang bingung mencari informasi tentang timbangan dapur idealifeonline, Manda akan tuliskan spesifikasinya di sini ya.


Spesifikasi Timbangan Dapur 211
  1. Mampu menimbang sampai maksimal berat 10 kg dengan akurasi 1 Gram
  2. Tersedia pengukuran dalam Gram, ML, Oz, Lbs.
  3. Bahan Stainless dengan tampilan digital premium LED Hitam yang otomatis mati dalam 15 detik.
  4. Tersedia indikator lowbatt 
  5. Menggunakan baterai: 3 x AAA (sudah termasuk didalamnya)
  6. Harga : 220,127 (mumpung sedang PROMO cuzz ke Instagram : @idealifeonline ya!)



Kelebihan Timbangan Dapur 211 :
  1. Mampu mengukur secara akurat dan regangan lebih sensitif untuk toleransi tepat 1 gram. 
  2. Tersedia fungsi tare yang mampu mengukur berat bersih bahan dengan mengurangkan berat wadah secara otomatis.
  3. Unit Opsional: gr / kg / oz / lbs, yang mudah dan nyaman digunakan. Unit dapat diganti saat menimbang disesuaikan dengan resep yang dipakai. 
  4. Bahan timbangan berkualitas tinggi terbuat dari bahan stainless steel, tahan lama dan dapat diandalkan untuk digunakan.
  5. Mati otomatis untuk menghemat daya, timbangan dapur mati secara otomatis tanpa operasi apa pun dalam 15 detik.
  6. Tersedia manual off  dengan menekan lama tombol "ON / TARE" untuk mematikan.
Nah, bagaimana? Sudah tidak ada lagi galau atau menyalahkan diri gagal menghasilkan sesuatu dari dapurnya ya! Sudah ada solusi dari idealifeonline untuk membuat siapapun semakin cinta dengan dapurnya. Tentunya, semakin asyik ketika berada dirumahaja selama musim pandemi ini. Terus jaga kesehatan dengan menghasilkan menu dari dapurnya yang sehat dan bergizi ya!

24 komentar

  1. Jadi inget, pernah bikin camilan kentang keju yang sempat viral di medsos itu. Dan gagaaallll, haha. Kesel bangeett aku tu. Buang-buang keju setengah blok, haha. Kayaknya si gara-gara takarannya kira2, hihi

    BalasHapus
  2. Dulu aku suka asal bikin kue, ngeremehin gitu ahahaha. nggak ada bahan A, di skip.. Padahal itu bahan yang penting, alhasil bantet deh. Wah, boleh juga nih timbangannya, mupeng euy pingin punya satu

    BalasHapus
  3. 5 hal yang Mbak sebut tuh betul banget. Meski gak pro, aku ngerasain juga kegagalan akibat itu. Soal timbang menimbang emang jadi PR. Kalau pas beli bisa request ya gak papa. Kalau beli sekali banyak, gak bisa asal ngira

    BalasHapus
  4. Wah, ini nih sering terjadi padaku Manda. Aku salah nimbang ukuran bahan karena timbanganku sendiri aja pake sistem kira-kira. Kayaknya emang butuh timbangan seperti itu deh

    BalasHapus
  5. Wah beneran itu harganya segitu? Aku liat penampakannya keren tuh aku kira bakal mahal banhet ini timbangan, jadi pengen bikin kue

    BalasHapus
  6. Hahhaaa, nah rata2 kegagalan masakan biasanya hal2 diatas, harusnya seginii malah ditambahin or dikurangin , jadinya gatot deeeh.
    Ahh Timbangan digital gini lebih nyaman yaa dan praktiss plus akurat , aku punyanya yang masih pake jarum hahaa

    BalasHapus
  7. Itulah kenapa saya lebih suka cooking daripada baking. Kalau masak gak perlu saklek banget sama bahan dan takaran. Cemplang-cemplung aja bisa jadi hahaha.

    Beda banget kalau bikin kue tuh bener-bener harus tepat. Sampai saya beli timbangan digital juga.

    BalasHapus
  8. Ih timbangannya IDEALIFE cakep amaaaat.. AKu juga belom punya timbangan digital nih di rumah.. huhuhuu. Nanti coba mau cek di webnya aaah. makasi infonya maaak

    BalasHapus
  9. wah iya nih bener, beberapa alasan yang disebutkan di atas aku alami bikin kue ataupun masakan gagal

    BalasHapus
  10. poin 2, i ever do it, hahaha. gak baca resep dengan seksama. penting banget ini, makanya seringnya nonton yutub aja cos malas baca, hahaha

    BalasHapus
  11. woo iya ya, klo bikin kue takaran itu benar benar harus sesuai resp..
    makanya penting bgt punya timbangan dapur ya mbak

    BalasHapus
  12. Sekarang kalo nyoba resep, takarannya mesti harus sama seperti acuan. Terutama bikin kue.
    Timbangannya harus sama, ngga berani lebihin.
    Kalopun mau bikin lebih banyak, juga kudu nambahin bahan yang lainnya. Timbangan digital gini lebih akurat ya, pengen punya

    BalasHapus
  13. Aku tuh paling ga bisa masak kue-kuean. Lama dan gagal mulu. Sok modifikasi, ganti bahan yang keknya mirip atau timbangan yang ga pas. Hasilnya mengharukan hahaha

    BalasHapus
  14. Kebetulan nih timbangan digitalku pas rusak, pas ada referensi tentang timbangan. Bisa jadi bahan pertimbanhan juga kalo nanti membutuhkan lagi untuk baking kalo dah semangat lagi haha..

    BalasHapus
  15. Pernah nih, saya bikin donat, jelas gagal karena bantat. Yang jelas saya mengganti bahan yang di resep dengan bahan seadanya. Karena kalau beli itu bahan cukup juah.

    Dan tentunya nomor 5, boro-boro nimbang bahan. Yang ada mah, ini terigu berprotein tinggi, kira-kira 500 gram. 🤣🤣

    BalasHapus
  16. Wah bener banget sih ini, tau aja aku suka malas nimbang kalo mau masak haha. Tapi penting sekarang nimbang bahan makanan yang mau dikonsumsi, secara aku lagi defisit kalori harian nih mbak.

    BalasHapus
  17. Nah pas banget ini, timbangan ku rusak saking seringnya digunakan. Udah setahun mau bikin cake kekinian takut gagal karena gak boleh mengira-ngira ukuran bahannya. Coba deh ceki-ceki ke IG Idealifeonline, apalagi harganya juga terjangkau ya Manda

    BalasHapus
  18. Nah itulah, kalau memasak tu biasanya kan bisa kita modif, bumbu, tambahan gulgar dll sesuai insting kita ya?
    Tapi kalau buat baking seringnya kudu persis gtu takarannya, kadang modif dikit ambyar hehe, makanya kalau baking aku saklek ma resep kecuali utk hal2 kyk isian, topping gtu :D

    BalasHapus
  19. Semua poin kesalahan itu pernah saya lakukan Manda hahaha. Yang suka ganti bahan seadanya, itu juga seriiing hihihi. Akhirnya, sekarang sering pilih resep yang memang dengan judul "simple", "bahan seadanya", anti gagal"...sejenis itu lah kwkwkwkkw

    BalasHapus
  20. Yang ketiga itu sering banget saya baca di kolom komen postingan orang yang share resep masakan. "Bisa diganti ini, nggak?" "Kalau bahan itu diskip bisa nggak?" Ternyata bisa jadi faktor kegagalan bikin masakan juga ya.

    BalasHapus
  21. Duh timbangannya cakep banget..akurat juga yang penting ya..Karena pengaruhnya ke hasil akhir...

    BalasHapus
  22. Baca satu-satu poin alasan di atas, dalam hati auto bilang: duh saya banget. Wkwkwwkk. Pas nih, lagi cari timbangan digital untuk kebutuhan di rumah...pas banget lihat postingan ini. Kirain idealife cuma jual alat-alat masaknya lho, timbangan gini gak ada~

    BalasHapus
  23. Wah, aku nih sering begitu. Yang terakhir biasanya. Takaran resep beda. Kudu tepat memang takaran resep biar hasil bisa persis seperti yang diinginkan.

    BalasHapus
  24. Jujur mbaa aku tuh lemah kalo urusan masak memasak hehe, soalnya kadang mager ya itu. Apalagi kalo bikin kue atau baking gitu aku angkat tangan deh

    BalasHapus