Tips Bisnis : Kesalahan Pelaku UKM Saat Promosi di Media Sosial


Assalamu'alaikum sahabat Manda,

Baca judulnya udah kayak bakal ngomongin hal serius ya. Alhamdulillah memasuki tahun ke-2 berhubungan dengan para pelaku UKM di Yogyakarta yang bekerja sama dengan toko oleh-oleh online OMIYAGO. Berhubungan dengan ratusan merchant yang tentu saja berhubungan dengan masing-masing owner atau setidaknya dipercaya sebagai marketing online dari sebuah produk.




Alhamdulillah, kemarin berbagi ilmu tentang Promosi Media Sosial untuk kakak-kakak di JW Jogja Womenpreneur yang bisa dilihat di video ini ya. Semoga bermanfaat ya! 



Tergelitik untuk berbagi rangkuman dari kacamata Manda sebagai calon pembeli, apa saja sih kesalahan pelaku UKM yang bisa menjadi masukan bagi UKM lain yang sedang merintis usaha dan sudah berpromosi online.


  • Deskripsi Produk Tidak Jelas
Paling sering dari sekian banyak kesulitan adalah masalah menceritakan produknya. Untuk pemilik atau produsen, produknya mungkin terlihat biasa. Tapi untuk orang lain, produknya merupakan hal baru yang bisa saja menarik untuk dibeli. Deskripsi produk menjadi halaman muka toko online, oleh karenanya deskripsi produk yang dijual, beserta gramasi dan harganya adalah hal yang membuat seorang pembeli nyaman berkunjung ke toko onlinenya.

  • Belum ada PIRT 
Berbisnis online adalah cara menjualkan produknya. Mau tidak mau, bisnis rumahan juga sudah mulai melek tentang PIRT, karena produk makanan yang sudah memiliki PIRT menjamin konsumen untuk tenang karena memasukkan makanan/minuman yang sudah terdaftar ke dalam tubuh. Mengurus PIRT sudah banyak caranya di google, tinggal mendaftar dan mengusahakan ngurus ya!

  • Foto Produk Minimalis
Mau tidak mau, suka tidak suka, bisa tidak bisa, seseorang harus meng-upgarde diri dengan menambah keterampilan sebagai entrepreneur. Promosi media sosial, terutama di instagram adalah sebuah cara yang ngehits di tahun-tahun ini. Yang menjadi kunci ada pada foto produk. Jika foto yang digunakan minimalis (buram, gelap, produk tidak terlihat, tidak di-update, tidak ada sudut lain dari foto produk) bagaimana produk akan menarik untuk dibeli?

  • Tidak Update
Media sosial yang dipilih sebagai sarana promosi, sebaiknya SELALU DI-UPDATE.  Update social media yang digunakan untuk promosi produknya minimal 1x sehari. Buat jadwal untuk meng-update nya. Isi dengan quotes, motivasi, foto produk sebanyak mungkin angle, testimoni, dan manfaat dari bahan dasar pembuat produknya. Misalnya keripik wortel, ceritakan tentang manfaat wortelnya.

  • Tidak Fast Response 
Tak jarang saya menemui, produk bagus, foto bagus, sudah diiklankan tapi admin socmed nya slow response. Sayang sekali ya! Kecepatan menjawab komentar dan membalas response yang masuk baik DM maupun WA adalah bentuk fast response penjual yang diharapkan oleh pembeli. Kapan WAnya, kapan balasnya. Hal tersebut karena usaha yang ditekuni belum menjadi pokok dan utama. Sehingga membalasnya cuma sesempatnya.

  • Tidak Komunikatif
Tidak komunikatif bisa dari pilihan kata, keramahan, bahasa atau cara menjawab pertanyaan. Pembeli menghubungi penjual melalui media sosial PASTI karena tertarik dengan produknya. Oleh karenanya, sebagai pemilik rumah maya yang ada tamu, owner atau admin medsos menjawab dengan dengan baik kepada tamunya. Menjawab yang ditanyakan adalah sebuah bentuk komunikasi yang baik. Terkadang, yang ditanya A, eh dijawabnya B sampai Z.

  • Bosenan
Paling menyedihkan jika mental pengusaha UKM : BOSENAN. Produknya tidak tahan lebih dari 1 tahun. Okelah, dengan alasan lebih besar di operasional daripada terjual. Mungkin yang di-skip bukan produknya melainkan ditambahi caranya promosi. Selain mengandalkan online, juga offline. Titip ke banyak toko oleh-oleh, ikut pameran dan berkomunitas. MENJEMPUT! Demikian yang harus dimiliki oleh pengusaha UKM.

  • Mental usahanya masih BOS
Hal ini yang menjadi MENTAL PARAH ketika seseorang menjadi penjual, tetapi masih bermental sebagai bos. KEBALIK! Konsumen atau pelanggan adalah raja. Kita sebagai penjualnya adalah pelayan untuk konsumen kita. Merendah tidak berarti direndahkan! Memang tugas seorang penjual untuk menginfokan produknya, mengirim sampel dengan ekspedisi, melakukan pengemasan yang aman sampai di tempat, dan juga melayani konsumennya. Kalau penjual tidak menyadari perannya, yang terjadi adalah ketidakramahan yang ditunjukkan kepada konsumen yang membuat barangnya tidak jadi dibeli oleh konsumen.

  • Baperan
Hmm, bagian ini adalah mental yang juga merugikan bagi pengusaha UKM. Disusu-susu tidak bisa, eh malah baper. Misalnya order hari Senin, lalu sampai Rabu ga ada info kiriman. Ditanya baik-baik oleh konsumennya, eh jawaban yang didapat malah curcolan anaknya sakit, marah-marah karena merasa disuruh, mengembalikan uang konsumen dan tidak membina hubungan baik dengan pembelinya. Jeas! Baperan itu tidak memberikan dampak positif kepada bisnis yang sedang dijalani.

  • Bisa dipercaya
Bagian kepercayaan adalah harga mati yang harus dimiliki oleh siapapun yang memulai terjun ke dunia usaha. Bagaimana kita bisa membangun kepercayaan di bisnis online, jika person person didalamnya tidak saling percaya. Menghindari prasangka dengan bertanya dan membangun komunikasi. Misalnya berkaitan dengan kondisi barang, expired date, ongkos kirim, janji akan mengirim kapan, dan juga transfer masuk.

Dari sekian banyak kesalahan yang Manda tuliskan di atas. Kira-kira kesalahan yang paling sering Manda temui adalah yang telah Manda rangkum di atas. Berhubungan dengan bisnis manusia itu memang sulit, yang dibutuhkan adalah relasi, kolaborasi dan bermental baja. Mudah-mudahan tulisan Manda ini bisa menjadi semangat untuk sahabat Manda yang sedang merintis usaha ya.


2 komentar

  1. Nah bener banget beb, pelaku bisnis juga mesti nguasain gimana cara komunikasi dan interaksi yang baik dan sopannnnn. Nek bakule njelehi biasane langsung tak tinggal ��

    BalasHapus
  2. Baca ini jadi tercerahkan. Minimal udah ada bayangan, apalagi kalo lihat produk nadi tiwulku. Kapan hari pas WA, juga tercerahkan... Oooo, terbyats harus begini begitu.
    Makadi ya ndaaa...

    BalasHapus