26 Tips Sukses Menjadi Pelaku UKM Produk Makanan


Jika ilmu hanya disimpan di dalam otak,
Jika ide hanya berputar tanpa penyaluran,
Jika respon kita pada yang terjadi hanya bisa berkomentar,

Maka tulislah ide-ide tersebut supaya bisa membantu bagi mereka yang mencari dari jalan surfing melalui dunia maya. Sebisa mungkin untuk tidak menuliskan di status yang hanya memancing opini publik, tapi tanpa bisa berbuat sesuatu yang mensolusi. 

Tips Sukses Menjadi Pelaku UKM akan Manda tulis sebagai bentuk masukan yang Manda alami beberapa waktu berhubungan dengan merchant-merchant pelaku UKM daerah, baik yang sedang dibina, yang memiliki produk bagus, yang bertumbuh dengan kemasan yang mulai menarik, yang mulai belajar memasarkan online, maupun yang sudah bekerja sama dengan sebuah web online makanan.



Bagi Pelaku UKM Produk Makanan di Yogyakarta dan sekitarnya, boleh mencantumkan no WA, alamat IG produk makanannya dan jenis produknya di kolom komentar ya. 
  1. Pelaku UKM Makanan harus memenuhi persyaratan P-IRT, Dinkes, BPOM dan diusahakan Halal. Mau tidak mau, suka tidak suka. Biasakan untuk memenuhi prosedur yang berlaku. Melakukan beberapa tes dan uji untuk mendapatkan ijin P-IRT dimaksudkan untuk kebaikan produknya dan keamanan produk makanan yang dihasilkan untuk dikonsumsi.
  2. Pelaku UKM Makanan harus punya stok untuk siap dipesan. Kesiapan stok mungkin berpengaruh pada produksi. Sebisa mungkin memproduksi dalam jumlah yang terjangkau, bagi produk UKM yang masih newbie produksi bisa dicara dengan menitipkannya di sekolah/kantor/kantin/koperasi/toko atau dari word of mouth. Sehingga jika nanti membutuhkan produk yang mendadak, bisa diantisipasi dengan diambillkan di pajangan toko-toko yang dititipi.
  3. Pelaku UKM Makanan konsisten dengan rasa dan produk yang dihasilkan. Urusan konsistensi ini paling penting. Jangan sampai, usaha mulai 1 bulan dan sudah hilang dari peredaran di bulan berikutnya. Pelaku UKM harus bertahan setidaknya 5 tahun untuk bisa mengetahui pangsa pasar dari produk yang dihasilkan.
  4. Komunikasi Pelaku UKM kepada pihak luar harus baik. Pihak luar dalam hal ini bisa berarti pelanggan, toko yang dititipi, karyawan dan semua yang terlibat diluar dari pelaku UKM itu sendiri. Komunikasi bukan komunikasi ABS-Asal Boss Senang, melainkan komunikasi yang menyampaikan apa adanya dari yang ditanyakan seputar produknya. Kita tidak perlu menutupi kelemahan, karena dengan menutupi kelemahan berarti kita tidak belajar karena tidak menemukan masukan sebagai solusi dari masalah tersebut.
  5. Membangun hubungan yang baik dengan pihak luar karena unsur utama marketing adalah menjaga komunikasi bisnis. Marketing atau pemasaran adalah hal utama yang pokok dan penting dipahami oleh siapapun yang menjalankan bisnis. Pemasaran secara arti adalah menginformasikan kepada khalayak tentang yang dipunyai. Bagaiman khalayak tahu, kalau kita tidak memasarkan produk kita.
  6. Pelaku UKM Makanan fast response. Sering saya jumpai, WA pagi jam 8 baru direspon jam 15. Sering sudah di follow up di IGnya, baru balas 2 hari kemudian. Yang sepertinya sebenarnya merupakan kendala yang harus diantisipasi supaya fast response.
  7. Pelaku UKM Makanan flexible. Pelaku bisnis yang fleksibel akan terlihat ketika dihadapkan pada pilihan yang sulit. Misalnya saja, bagaimana dia mengemas produknya untuk dikirim, bagaimana dia mensolusi produksi, bagaimana dia berkomunikasi dengan pihak luar, dan masih banyak hal lain yang harus belajar fleksibel untuk bisa memajukan usahanya.
  8. Pelaku UKM Makanan bukan mengerjakan usahanya secara sambilan. Nah, ini yang terpenting! Pelaku UKM yang hanya sambilan akan terlihat tidak fokus dan kurang gerak cepat dalam merespons pihak luar yang berkomunikasi dengannya.
  9. Pelaku UKM Makanan Tidak Emosian. Ini juga garis besar dari pentingnya menjaga hati dan memanajemen emosi bagi pelaku UKM. Makanya, saya yang ber-background pengajar ilmu eksakta, harus disekolahkan manajemen bisnis untuk bisa berkomunikasi dengan pihak luar (sales, karyawan, produsen, kurir, dan mitra bisnis)
  10. Pelaku UKM Berfokus pada Solusi. Hal lain yang kalah pentingnya adalah mengenal produknya dengan baik, mencatat setiap komplain yang masuk, sehingga bisa untuk mengantisipasi memberikan solusi ketika hal yang ditanyakan atau dikomplainkan terulang lagi.
  11. Pelaku UKM Makanan Dilarang Baper. BAPER - Bawa Perasaan. Pada umumnya pelaku UKM berjenis kelamin perempuan, terutama ibu-ibu yang sudah merasa senior, sering baper hanya dengan membawa pesan di WA. Kembali lagi ya, mental seorang pelaku bisnis harus disetel ke level HIGH. Mental tempe tidak bisa dibanggakan ketika kita menjadi pembisnis. Mental yang BAJA yang bisa bertahan menjalankan sebuah bisnis. Tentunya dibutuhkan banyak treatment untuk bisa bermental baja.
  12. Pelaku UKM Makanan memperluas relationship. Meluaskan relationship adalah cara kita belajar dengan pelaku usaha lain melalui jalur komunikasi. Banyak berkawan membuat kita semakin kuat menjalankan usaha, karena tidak merasa sendirian mengalami banyak hal terkait dengan bisnis yang dijalani.
  13. Pelaku UKM Makanan Jangan Malas Mengikuti Pameran. Pameran = Pamer, artinya memang untuk show up atau menunjukkan produk kita ke khalayak. Bagaimana mungkin bisa terjual, jika orang lain tidak tahu produk yang kita jual.
  14. Pelaku UKM Makanan Jangan Malu Menyodorkan Sampel. Di banyak kegiatan/acara/event yang kita lakukan, sampel produk makanan yang sudah dikemas kecil-kecil adalah cara kita memperkenalkan produk kita ke orang baru tanpa harus membeli banyak.
  15. Pelaku UKM Makanan Harus Berilmu. Harus berilmu dan Haus akan ilmu. Keduanya menjadi hal yang perlu diperhatikan siapapun yang memulai usaha. Tidak ada kata cukup untuk belajar dan berusaha.
  16. Pelaku UKM Makanan Tergabung dalam Komunitas. Komunitas pelaku usaha yang setiap ketemu isinya icip-icip produk, saling mendukung, saling menceritakan kendala dan solusinya usaha, saling memotivasi dan belajar bersama dalam wadah yang menyenangkan.
  17. Pelaku UKM Makanan Terjun Langsung dalam Pemasaran. Sebagai pelaku usaha makanan, sebaiknya turun langsung ke bagian pemasaran, supaya bisa tahu banyak hal untuk diperbaiki. Bertemu langsung dengan pembeli, menerima masukan yang baik untuk pengembangan produk adalah hal yang bisa dilakukan sebagai riset dan development yang tidak memakan biaya.
  18. Pelaku UKM Makanan Melek Gadget. Melek gadegt ini bisa diartikan paham banyak hal dari smartphone yang dipakainya sebagai alat untuk berkomunikasi. Komunikasi lewat WA dan memaksimalkan penggunaan sosial media untuk promosi adalah salah satu cara kita mengartikan melek gadget.
  19. Pelaku UKM Makanan Terus Belajar. Setelah melek gadget, lainnya adalah belajar untuk kenal aplikasi. Belajar foto dan video, serta editing yang bisa mengoptimalisasi hasil dari sosialisasi produk yang kita pasarkan.
  20. Pelaku UKM Makanan Melebarkan Sayap Pemasaran Online. Mau tidak mau, bisa tidak bisa, suka tidak suka, cara melebarkan sayap pemasaran yang minimal cost adalah dengan jalur online. Memajang produk kita di sosila media adalah cara kita meminimalkan cost sebagai pelaku usaha.
  21. Pelaku UKM Makanan Belajar Ilmu Bisnis. Ilmu, ilmu, ilmu... Itu adalah harga mati seseorang untuk berkembang. Tanpa ilmu, maka tidak ada arah pembelajaran. Menemukan masalah, mencari solusi itulah pentingnya ilmu.
  22. Pelaku UKM Makanan Yakin Bahwa Rejeki Tidak Tertukar. Bicara tentang rejeki tidak tertukar, pedoman ini cocok dilakukan ketika kita sedang merasa down. Misal saja, toko kita buka selama 10 tahun, tidak ada peningkatan dan di pihak lain, toko yang baru buka 3 tahun malah sudah semakin pesat. Saat-saat seperti inilah yang kita antisipasi untuk kita belajar. Ini adalah alasan kita untuk belajar.
  23. Pelaku UKM Menjaga Optimis dan Konsistensi. Optimis dalam doa dan keyakinan. Konsisten dalam usaha. Tidak ada yang bisa membohongi hasil kerja keras. 
  24. Pelaku UKM Makanan Memproduksi Diversifikasi Produk. Ini adalah jawaban untuk semua pelaku UKM yang baru mulai, yang sedang bosan, yang merasa stagnant dan yang sudah memasuki masa mature bagi produknya. Tidak hanya yang produksi yang bosan, kami pun yang mencicipi sudah merasa bosan. Maka dari itu, buat diversifikasi produk yang kita pelajari sendiri dari masukan dari pelanggan yang terdahulu.
  25. Pelaku UKM Berani Mengambil Resiko Rugi. Bagi yang meniatkan menjadi pelaku UKM akan langsung kaya raya dan untung besar, sejenak lupakan untuk bisa bertahan menjadi pengusaha. Karena ilmu yang saya pelajari di business plan, ada fase 1 tahun pertama dimana kita menyiapkan diri untuk rugi.
  26. Pelaku UKM Makanan Pantang Menyerah. Ini adalah bundelan dari kedua puluh enam tips di atas. Dari kesemuanya, yang paling penting adalah pantang menyerah. Hadapi setiap hari dengan harapan dan doa yang baik. Solusikan kekurangan dan catat sebagai masukan membangun untuk lebih baik. Jika merasa bosan, lakukan hal lain yang masih beririsan dengan UKM yang digeluti.
Semoga ke-26 Tips Sukses Menjadi Pelaku UKM bisa mencerahkan beberapa pembaca blog Manda ini untuk terus melengkapi checklist dari 26 ini ya. Kalau bisa memulai lebih baik dari setiap hari, selama 30 hari, 26 challenge di atas sudah completed.

Selamat berjuang Pelaku UKM!

Bagi Pelaku UKM Produk Makanan di Yogyakarta dan sekitarnya, boleh mencantumkan no WA, alamat IG produk makanannya dan jenis produknya di kolom komentar ya. 

5 komentar

  1. Cepat merespin ini yang sulit saya lakukan.
    Mungkin faktor umur atau kebiasaan ya. Lambat sekali berpikir.

    BalasHapus
  2. Sesegera mungkin direspon.

    Elis Kumara Djati
    Omah Ecoprint
    Mondosio Rt 05 Poncosari Srandakan Bantul DI Yogyakarya
    +6282220182994

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga sukses dengan UKM Omah Ecoprint nya ya mba. Silakan yg mau ceki-ceki produknya ke Omah Ecoprint ya sahabat Manda.

      Hapus
  3. Sesegera mungkin direspon.

    Elis Kumara Djati
    Omah Ecoprint
    Mondosio Rt 05 Poncosari Srandakan Bantul DI Yogyakarya
    +6282220182994

    BalasHapus
  4. Manda, aku seneng lo berburu produk UMKM. Kebanyakan produk UMKM kita tu malah bagus2 lo. Unik dan eksotik

    BalasHapus