Tujuan mereka pun berbeda-beda, yaitu untuk mendapatkan second opinion, medical checkup, terapi, atau pun operasi, tergantung kebutuhan medis dari masing-masing pasien. Lalu, di antara kedua negara ini, negara mana yang sebaiknya diprioritaskan untuk dikunjungi dalam rangka berobat?
Berikut perbandingannya:
Biaya berobat
Bagi yang belum tahu, Singapura adalah salah satu negara di Asia Tenggara dengan biaya hidup yang tinggi. Nilai tukar SGD dengan Rupiah saja saat ini menyentuh angka Rp 10,411. Bila dibandingkan dengan Malaysia, nilai tukar Ringgit masih terbilang cukup terjangkau, di sekitar angka RP 3,429. Bisa disimpulkan bahwa biaya berobat di Singapura jelas jauh lebih mahal bila dibandingkan di negeri Jiran. Menurut beberapa sumber, biaya berobat di negara yang sering disebut negara 1001 peraturan ini bisa tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan Malaysia.
Bagaimana cara mengetahui estimasi biaya berobat di Singapura atau Malaysia?
Umumnya, orang-orang akan bertanya langsung ke pihak rumah sakit tapi hal ini terkadang sulit untuk dilakukan karena sejumlah alasan. Untungnya, saat ini sudah ada Medisata Indonesia, kantor perwakilan resmi rumah sakit Malaysia dan Singapura, yang siap membantu pasien menentukan estimasi biaya berobat baik di rumah sakit Malaysia atau pun Singapura. Selain itu, pasien juga bisa:
- Menemukan rumah sakit dan dokter yang tepat
- Mengecek jadwal dokter
- Membuat appointment
- Memesan kamar hotel
- Mendapatkan layanan penjemputan dari bandara
- Mentransfer uang ke rumah sakit
- Urus dokumen untuk klaim asuransi
Sebagai kantor perwakilan resmi, bantuan dari tim Medisata GRATIS !
Fasilitas
Tak dapat dipungkiri bahwa fasilitas medis di Malaysia memang sedikit di bawah Singapura. Namun keduanya terus memperbaharui fasilitas dan layanan yang mereka berikan sehingga setiap pasien bisa mendapatkan pelayanan yang maksimal dan tidak mengecewakan.
Saat ini baik di Malaysia dan Singapura, mereka berlomba-lomba menyediakan fasilitas robotic surgery, sehingga prosedur operasi bisa dibantu oleh ‘robot’ sehingga tingkat akurasi saat terjadi pembedahan atau jahitan semakin tinggi sehingga pasien bisa pulih lebih cepat.
Komunikasi dengan dokter
Dalam hal ini, Malaysia lebih diunggulkan karena kebanyakan dokter di sana pandai berbahasa Melayu yang mana bahasa ini tidak jauh berbeda dengan bahasa Indonesia. Berbeda halnya dengan dokter-dokter di Singapura yang notabene banyak yang menggunakan bahasa Inggris. Ini memang bahasa internasional tapi tidak semua pasien asal Indonesia bisa menggunakan bahasa ini. Jalan keluar yang biasa dilakukan oleh pasien adalah membawa pendamping yang tahu berbahasa Inggris.
Coba bayangkan jika sanak saudara atau teman terdekat tidak begitu paham bahasa ini atau jika ada, mereka tidak bisa mendampingi, cukup report juga akhirnya. Jika sudah seperti itu, mau tidak mau, harus menggunakan jasa penerjemah agar tidak ada kesalahan dalam berkomunikasi dengan dokter.
Berobat baik ke Malaysia atau Singapura ada kelebihan atau kekurangan sendiri. Kini Anda dapat mempertimbangkan matang-matang sebelum memilih mau kemana. Jika butuh rekomendasi, segera hubungi Medisata Indonesia.
waaah makasih ya mbak infonya, aku niat bawa papaku berobat di Penang soalnya :)
BalasHapusMasing-masing punya plus minusnya ya mba, plusnya ya sama2 dekat dari Indonesia.
BalasHapusAda kelebihan dan ada kekurangan ya. Kalau bisa kita jangan sampai sakit dan harus berobat jauh jauh hehehe...
BalasHapusdua-duanya ada plus minusnya ya mba, yang terpenting mah bisa sehat dan sembuh dimanapun berobatnya ya
BalasHapusKalau mertua aku pernah berobat ke Malaysia waktu sakit. Katanya semacam penyakit osteoarthritis, yg ada hubungannya dengan tulang gitu.
BalasHapusada kelebihan dan kekurangan ya mba tapi kalau kendala bahasa sih baiknya yang ga kuasai bahasa inggris ke Malaysia biar ga ada salah persepsi :)
BalasHapusKe Singapur atau Malaysia memang ada kelebiham dan kekurangannya ya mbak. Yang terpenting sih pilih yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Biar kembali ke Indonesia dalam keadaan sehat.
BalasHapusWah begitu ya kak. Aku malah lebih condong ke malaysia soalnya masalah bahasa dan masalah makanan dan budget kak.
BalasHapusBerobat ke luar negeri musti dipersiapkan matang-matang ya Manda.. beruntung ada Medisata.
BalasHapusWah ada bantuan dari Medisata gratis...menarik ini, karena saat berobat jika perlu bantuan ada yang nolong, meski jauh dari sanak saudara
BalasHapusBerobat pun sekarang nggak tambah pusing lagi, karena ada banyak pilihan mau di luar atau dalam negeri
BalasHapusMedisata Indonesia ini semacam apa ya mba? Jd misal kita butuh referensi R di Singapur dan Malaysia, selain bisa tanya rekomendasi nya kemana jg apakah bisa dpt perincian biaya detail juga dibantu arrange schedule dokter nya?
BalasHapusBanyak yg bilang Dan cukup berhasil itu di daerah Penang Malaysia mba bosqu udah parah trs di bawa kesana sembuh..mungkin2 cocokan juga Kali y
BalasHapusWah, bisa sekalian ya. Berwisata sambil medical check up. Pastinya, bikin kita lebih tenang karena ada acuan lain. Dan mungkin memang alat-alatnya di sana lebih lengkap ya.
BalasHapusSingapore emang recommended yah utk pengobatan mba, teknologi ya canggih. Wah baru tahu aku ad layanan yg membantu mereka yg ingin berobat ke Spore
BalasHapusKalo dokter di Indonesia udah nyerah, bolehlah ya dibawa ke Singapura dan Malaysia. Asalkan ada biayanya.
BalasHapusNOted infonya mbak. Sekarang banyak yang ke Malaysia yaa mengingat kursnya juga lebih murah daripada Singapore
BalasHapusSama sekali belum pernah berobat keluar negeri.. mudah2an ga ada sakit yang serius..huhu
BalasHapusklu di kota saya yang kebetulan dekat dengan malaysia dan singapura
BalasHapusmereka cenderung berobat ke malaysia
karena tarifnya lebih murah
selain itu banyak rumah sakit yang bisa menjadi pilihan