Assalamu'alaikum semuanya, apa kabarnya? Semoga selalu dalam lindungan Alloh SWT. Semoga bulan Ramadan menjadi bulan yang membuat kita lebih merasa dekat dengan Sang Pencipta. Walaupun Ramadan kemarin rasanya masih belum optimal dalam beribadah. Hampir tidak menyambangi masjid dan silaturahmi menjadi hal yang menyedihkan untukku pribadi. Wallahu alam bishawab. Alloh yang Maha Tahu untuk setiap rencanaNya.
Alhamdulillah bekas Ramadan masih terasa dalam hariku, memulai puasa Syawal dengan terlebih dulu menyelesaikan hutang puasa, huhuhuhu, sedih dan bahagia mens teratur dengan terapi JSR ala Dokter Zaidul Akbar. MasyaAlloh Tabarakalloh
Buat temen-temen yang PCOS, ada baiknya ikut mencoba apa yang Manda sudah lakukan sejak Desember 2019. Terapinya bisa Manda kasih linknya di sini ya.
Link terapi JSR ala Zaidul Akbar Versi Manda :
Secara gampangnya adalah
1. Mengganti gula pasir dengan madu.
Jangan ditanya pengeluaran setiap bulannya ya karena perbandingannya bukan apple to apple nantinya. Gula pasir 1 kg sebulan 13ribuan, kalau Madu 1 kg untuk 5 harian, sebulan butuh 6 kg madu @70,000. Kalau mau hidup lebih sehat, NIAT yang utama dan berdoa dicukupkan.
2. Menggunakan beras merah.
Bersyukur banget dengan perantaraan tetangga, mengetahui beras merah yang sangat rekomended. Beras merah sosoh yang enak dan empuk. Sungguh, Pertolongan Alloh bisa datang dalam bentuk apa saja jika diniatkan baik. Walau harus membeli beras dengan cara memesan atau online, tapi istiqomahnya membuat kami makin memiliki rencana untuk pola hidup sehat. Beras merah harga per kilonya 21 ribuan. Tapi karena ongkir 10 kg pakai cargo, itungannya per kilo jadi 25 ribu. Kembali lagi, doanya dicukupkan dan dimampukan.
3. Minum seduhan JSR.
Melakoni perjalanan JSR ini sungguh WOW, terlebih manusia dengan kemalasannya. Di awal-awal rajin banget detoks dengan racikan yang lengkap : sereh, kayu manis, cengkeh, jahe dan kunyit. Bahkan pakai secang biar ada warnanya. Ke belakang (hampir 2 th JSRan), cuma bikin setup Jambu atau Nanas dengan cengkeh dan serai, atau bikin seduhan kayu manis, cengkeh dan serai. Tapi alhamdulillahnya, mens bisa 3 bulan 2x. Itu sudah alhamdulillah, dibandingkan sebelumnya mens 1x dalam setahun. Lagi-lagi Alloh punya cara mempertemukanku dengan tayangan dr. Zaidul Akbar. Alhamdulillah.
Nah, lanjut lagi tentang pertolongan Alloh itu NYATA bagi yang percaya dan meyakini sepenuh hati. Apa yang kita lakukan di dunia ini, bener-bener sia-sia ketika tidak menghadirkan Alloh didalam rencana kita.
Ceritanya, kami hendak berperjalanan darat ke Bandung. Bismillah menjaga kedua orang tua di masa pandemi menggunakan kendaraan umum. Seperti biasa, Manda melakukan persiapan kendaraan, karena latar belakang Manda yang punya papa hobi utak-atik mobil, hahaha, dan Panda lebih punya sedikit waktu ke servisan, makanya urusan mobil ke servis adalah tugas Manda. Hanya kalau ada keluhan atau ganti-ganti, Panda yang andil memberi keputusan serta yang bayar. Hahahaha.
Seperti biasa, servis dan ceki-ceki melalui booking ke bengkel resmi. Karena sejak lahir 2013, Ertiga sudah jadi anak bengkel resmi, alhamdulillah mendapat slot tempat dan privillege seperti kakaknya Swift terdahulu. Tidak ada masalah dengan bengkel resmi dan biasanya juga puas dengan purna layanan servisnya. Seperti servis berkala dan ganti oli selalu mendapat WA pengingat, baru Januari kemarin sebenernya servis rutinnya. Mei ini hanya untuk persiapan berkendara ke Bandung akhir bulan ini.
Over PD dan qodarulloh, hari Senin pertama setelah lebaran, saya sudah booking untuk servis biasa dan ada rekomendasi ganti shock breaker kiri belakang. Sebenarnya tidak ada masalah, tapi karena mau dipakai jalan jauh, saya pikir jadi lebih nyaman atau gimana. Saya pun OK dengan biaya servis dan penggantian totalnya 1,8 juta. Selain itu diinfo bahwa accu juga sudah lemah. Tapi urusan accu, kami punya tempat yang direkomendasikan.
Selepas ganti shock breaker, saya dan kepala teknisi menjajal kendaraan. Sewaktu di jalan kasar, saya merasa nggak nyaman dan goyangannya justru terasa. Saya sudah komplain, katanya karena baru suspensinya. Hmmm, baiklah. Pas saya nyetir pulang, sedihnya... Jalan nggak rata dikit, rasanya ada yang aneh, ban seperti melayang dan badan kontrak-kontrak, bergoyang kayak naik gerobag.
Well, servis di bengkel resmi ada garansi 1 minggu, nggak mau rugi, Kamis pun dibawa Panda ke bengkel resminya untuk ditanyakan. Yups! Bengkel resmi selalu identik dengan penggantian sparepart, di titik ini, qodarulloh saya jadi percaya dengan perkataan diluar sana, kenapa mereka mencari second opinion kalau terdeteksi masalah dari bengkel resmi.
Karena kepala teknisinya tidak bisa mensolusi kala itu, mobil pun dibawa pulang dan Panda berinisiatif mengganti ban dengan isian nitrogen. Siapa tahu ada efeknya.
Saya pun langsung mencoba setir ketika Panda tiba di rumah, dan masih kecewa karena goyangan ala gerobag tidak membaik. Akhirnya, banyak-banyak berdoa dan mohon dibantu solusi, karena saya tahu bahwa mobil malah jadi tidak nyaman setelah diganti shock breaker kiri belakang yang ori dari bengkel resmi.
Alloh selalu siap dengan solusiNya, asal kita sabar meminta dan menunggu jawabNya. Hari kamis ini, ultah mama dan kami merayakannya bersama, urusan mobil berusaha menghibur diri dengan mengatakan semuanya baik-baik.
Ndilalah, Alloh itu selalu punya cara, kok ya Manda kepikiran mencari tentang efek ganti shock breaker mobil jadi ga nyaman. Dan disitu dituliskan kondisi yang menyerupai yang Manda rasakan. Jumat malam googling kok nemu artikel ahli shock breaker Jogja dari blog otomotif. Alhamdulillah. Hari Minggu janjian dengan mas Dino dari Dino Shock Breaker untuk dicek masalahnya.
Hari Minggu siang, sudah menunggu 2 mobil sebelumnya yang sedang antri, Manda pun flashback di masa kecil, dimana papa biasa mengajak kami bertiga (mama, saya dan adek) ke bengkel. Bukan apa-apa, mobil kami waktu itu memang sering bermasalah, makanya sering ke bengkel karena biasanya dadakan juga rusaknya. Saya bersyukur melewati masa kecil yang indah walau ceritanya harus bolak-balik ke bengkel.
Tak terasa, 30 menit berlalu, dan mas Dino kami bawa serta untuk mengecek keluhan saya. Beliau duduk di depan (di posisi saya sebagai co-driver) dan begitu mobil jalan lalu melewati gronjalan sedikit dan benar bahwa mas Dinonya berguncang mentul-mentul, langsung deh ketahuan, wah ini shock breaker kiri depannya macet. Yeaay! Merasa ada yang akhirnya sepaham denganku, nggak cuma bilang WELL AJA melainkan memang UNWELL.
Alhamdulillah baru ketahuan masalahnya aja rasanya udah tersolusi, menanti 1 jam hingga ditangani bukanlah waktu yang lama. Udah penasaran sama hasilnya, dan biaya yang dikeluarkan separohnya dari bengkel resmi. Ulala. Dan agak merasa tertipu, ketika ganti shock breaker kiri belakang kemarin dengan alasan bocor, padahal mustinya macet dulu baru bocor. Hiks, sebuah pelajaran berharga bahwa ke bengkel resmi memang tidak selalu harus ganti di tempat, dilihat lagi sikonnya. Kalau urusan oli, filter, atau sparepart pastilah bengkel resmi yang punya. Tapi kalau accu atau shock breaker atau wiper, bolehlah diluar bengkel resminya.
Untuk persiapan perjalanan darat ke Bandung, servis ringan dan ganti shockbreaker di bengkel resmi habis 1,8an juta, lalu ganti accu 1 juta, ban nitrogen 25rb per bannya, ditambah pengeluaran ke bengkel shock breaker habis 400rb. Bismillaaaaaaahh nyaman dan safety first.
Setelah 6 hari kepikiran tentang mobil yang malah jadi nggak nyaman setelah ganti shock breaker di bengkel resmi, akhirnya merasakan plong dan bismillah siap berkendara nyaman menuju plat D. Alloh selalu punya banyak cara membuat hambaNya mewek dan lalu tersenyum. Begitulah caraku mensyukuri setiap rencanaNya yang dihadirkan melalui banyak skenario tak terduga.
Mendekat padaNya adalah cara supaya selalu dibantu mensolusi masalah hidup, Alloh seperti kasih hint atas soal ujian yang sedang diberikan pada kita. Kebayang kan, kalau ujian dikasih hint udah bersyukur banget mau dibawa kemana solusinya.
Rabb, matur nuwun pelajarannya. Alhamdulillah.
Lanjut ke cerita ya, setelah kurleb 2 jam, ban sudah dipasang kembali pada tempatnya, dan proses pembayaran sudah dilakukan. Lalu kami disuruh mencoba ride-in, kalau masih nggak enak, disuruh balik. Alhamdulillaaaaaaaah, mencoba mobil di jalan yang sama dengan sewaktu menjajal tadi, langsung Allohu akbar, karena mobilku kembali. Hiks jadi pengen mewek, sederhana banget caraNya menguji kami yang hendak berkendara ke Bandung dan memikirkannya mulai dari urusan shock breaker aja.
Persiapan lain berkendara ke Bandung apa aja?
- Kendaraan yang insya Alloh siap.
- Bensin yang full tank
- E-money untuk tol
- Cemilan dan minuman selama di perjalanan
- Tubuh yang sehat dan minum vitamin.


Tidak ada komentar