Ibu Rumah Tangga Sebagai Pahlawan Keluarga Harus Melek Financial


Halo sahabat Manda, ketemu lagi dicerita tentang melek financial ya. Sebagai seorang ibu rumah tangga yang profesinya content creator rasanya perlu berbagi tips menjadi direktur keuangan di rumah tanggaku. Intip yuk ceritaku seperti apa selama mendampingi Panda mengelola perusahaan keluarga yang namanya rumah tangga. Yap! Perlu dulu kita samakan presepsi tentang model suami sebelum melanjutkan membaca tulisanku ya. Tipe Panda adalah suami yang mengizinkan istrinya untuk mengetahui semua aset dan arus masuk keluarnya uang untuk dikelola bersama-sama. Jadi bukan tipe suami zaman papaku, yang cuma kasih bulanan ke istrinya lho ya. Alhamdulillah, jadi 14 tahun pernikahan kami, urusan keuangan dikelola berdua, setahu dan seizin berdua.

Lanjut tentang mengelola pos-pos dalam keuangan rumah tangga. Setiap keluarga mempunyai cerita yang pastinya berbeda tentang pos keuangannya. Bahkan kami pun juga berbeda, awal menikah masih dua-duanya mendapat gaji tetap sebagai pekerja, lalu sejak 10 tahun yang lalu, Manda beralih profesi menjadi freelancer yang tentu saja berbeda dalam pengelolaan keuangannya. Ayuk deh aku ceritakan dalam dua versi yang aku pernah alami ya.

Keuangan Istri VS Suami

Qodarulloh usia pacaran kami mencapai usia 10 tahun hingga akhirnya menikah, tentunya kami berdua memiliki uang tabungan yang sudah kami pakai untuk modal renovasi rumah pertama dan berbulan madu. Lalu memulai perjalanan rumah tangga mulai dari nol lagi. Panda selalu mengingatkan untuk menyisihkan sebagian uang untuk ditabung, yang kini tren dengan sebutan "dana darurat"

Alhamdulillah, Manda yang "dermawan" mengeluarkan uang mendapat pasangan yang cukup berhati-hati dalam mengeluarkan uang. Pertimbangan Panda selalu kebutuhan atau keinginan, hahahaha, sekali lagi beruntungnya Manda. Nah, lanjut cerita, uang tabungan yang disisihkan itulah yang sebagiannya kita pakai untuk tamasya. Oh iya, meskipun Manda pemilik blog www.tamasyaku.com tetapi perjalanan dan akomodasi kita tamasya tidak ada yang meng-endorse ya. Dari sekian ratus perjalanan, 1-5 saja yang merupakan endorse-an itupun biasanya dalam bentuk stay free dan ongkos perjalanan serta makan ditanggung sendiri. Percayalah, uang yang dikeluarkan untuk bertamasya, tidak akan hilang karena kenangan tidak bisa dibeli dengan uang. Setuju?

Nah, sudah 10 tahun ini saya seorang freelancer, ternyata semakin seru karena jadi semakin mudah menyisihkan uang ketika invoice dibayarkan secara bersama-sama. Alhamdulillah. Jadi buat freelancer semua, justru dengan menjadi freelancer kita lebih leluasa menentukan jumlah yang ingin disimpan sebagai dana darurat. Karena kata Panda, untuk menentukan jumlah yang disimpan kita yang mengetahui %-nya. Kalau bisa 40% ya lakukan, ketika bisa 20% ya lakukan, yang terpenting adalah SEGERA SISIHKAN. Baru nanti dipakai untuk kebutuhan lain seperti membiayai kebutuhan content creator yang kebetulan memasak, makan-makan dan jalan-jalan.

Setiap orang punya prioritas dalam mengatur keuangannya, ada yang prioritasnya membangun rumah, ada yang prioritasnya menabung emas, ada yang prioritasnya haji dan menghajikan, ada yang prioritasnya membangun pesantren atau masjid, dan semuanya sah menjadi prioritas. Tugas kita adalah menyegerakan juga mempunyai apa yang menjadi prioritas kita TANPA harus kepo dengan prioritas orang lain. Itulah sejatinya mengatur keuangan di rumah tangga masing-masing.

Perjalanan Membawaku Mengenal Asuransi

Tahun 2009, perjalanan membawa pasangan baru menikah ini tinggal dan menetap selama 8 bulan di kota Aachen, Jerman. Di sana nyali teruji dan alhamdulillah ada hikmah baik dari ploncoan dari perjalanan tersebut. Di negara itu, kami mengenal asuransi sebagai syarat kewajiban setiap warga negaranya. Dan alhamdulillah, sampai sekarang terus menerus mengedukasi diri tentang asuransi, salah satunya dengan mengenal asuransi Astra.



Ramadan dan Menahan Hawa Nafsu

Menjadi seorang Manda yang dipercaya memegang keuangan di dalam rumah tangga (minus uang yang diinvestasi) merupakan kepercayaan yang besar dari seorang suami. Kalau di perusahaan ada tim audit, kalau di perusahaan keluarga dalam rumah tangga, auditnya adalah kemampuan menahan untuk tidak membelanjakan terlalu over, hahahaha. Karena biasanya sehabis mengeluarkan uang belanja konsumtif yang besar, lalu menyesal, itulah cara audit keuangan yang Manda lakukan.

Ya, penyesalan selalu di akhir, kalau diawal namanya pendaftaran.

Sama kan halnya dengan puasa bulan Ramadan, ternyata kita bisa mengendalikan hawa nafsu untuk makan di jam-jam siang dan menahan haus sampai tiba saatnya berbuka. Itulah yang selama 14 tahun ini dilatih oleh Panda ke Manda. Hingga saya terlatih mejadi direktur keuangan yang bisa diandalkan (walau sesekali ditegur sayang untuk sesuatu yang berlebihan), hahahaha.


Foto di atas adalah sebuah cerita perjalanan yang kami ambil minggu lalu. Ada kerabat yang meninggal di Bandung dan kita berperjalanan darat menyusuri tol Boyolali hingga tol Buah Batu, PP cuma istirahat semalam di Bandung. Perjalanan usia pernikahanku sudah 14 tahun, banyak perjalanan putaran ban mobil yang membawa kami ke banyak tempat tujuan. Alhamdulillah semoga selalu diridloi dan diberi kesehatan dan keselamatan. Aamiiin.

Mengingat usia yang menuju ke usia cantik kepala 4, kami pun tidak menolak tua dan mengurangi kekhawatiran dengan memiliki asuransi. Konon katanya asuransi dibeli untuk bisa digunakan di saat kita tidak produktif lagi. Namun demikian, sahabat Manda bisa cek tentang asuransi kesehatan rawat jalan yang juga memudahkan ketika kita sedang sakit.



Asuransi Mobil Penting Untuk Traveler

Selain asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, bagi traveler penting banget untuk mengasuransikan kendaraannya. Terlebih jika sering melakukan perjalanan dengan kendaraan pribadi. 



Seperti halnya beberapa bulan belakangan ini, dikarenakan pandemi, kami lebih sering mengendarai mobil untuk bisa menuju kota-kota tujuan di Pulau Jawa. Kebetulan Panda menjadi pembicara di kota Kudus, Tegal, Solo, Semarang dan Cepu. Alhamdulillah membiasakan berperjalanan mandiri dengan kendaraan pribadi dikarenakan pandemi. Bahkan kemarin kita ke Bandung PP dan sangat menikmati perjalanan darat yang sudah dikemas apik dan mulus lewat jalan tol.


Semoga kita semua dimampukan sehat dan panjang usia sehingga bisa melintasi banyak ruang dan waktu bersama orang-orang yang kita sayangi. Semoga Alloh mampukan rezekinya untuk bisa menceritakan apa yang ditemui dan kita nikmati dari banyak tempat yang kita singgahi. Aamiin.

Tidak ada komentar