Dalam satu bulan ini, berita duka
kehilangan menyelimuti sekitaran Manda. Keduanya berita kehamilan yang
berakhir berita duka. Sempat membuat merinding, ketika pillow talk dengan Panda
tentang cerita duka mereka. Banyak penyebab kelahiran prematur yang memicu meningkatkan angka kematian bayi di dalam
kandungan atau setelah dilahirkan.
Flashback beberapa tahun yang
lalu, tepatnya Juli 2013, setelah kurang lebih diberi kesempatan bahagia selama
1,5 bulan, harus rela dikuret karena janin tidak berkembang. Mengingat hari itu, sampai hari ini saja masih menyisakan rasa kehilangan, terlebih yang sudah
melihat gerak-geraknya di 4D dan melahirkannya meskipun prematur.
Beberapa minggu lalu, sodara
sepupu kami yang sudah mengandung jalan 8 bulan, tiba-tiba harus operasi secar
karena bayi yang sudah berusia 7 bulan ternyata meninggal di dalam kandungan.
Ditelisik lebih lanjut, ternyata sebulan yang lalu, si ibu terjatuh dari
kendaraan roda dua. Dan sudah cek ke dokter kandungan tentang hal tersebut, katanya
baik-baik saja. Selang kunjungan berikutnya, dokter mengatakan bahwa tidak ada
denyut jantung dan bayi sudah meninggal. Spontan kami sekeluarga kaget karena
tidak ada firasat sebelumnya. Berdasarkan penjelasan dokter saat itu, setelah
jatuh, janin tidak bisa mendapat asupan makanan dari ibunya, dan itu tidak
terdeteksi pada pemeriksaan awal. Duh, lemes yang mendengarnya. Semoga mbak
sepupu saya bias segera bangkit dan semangat lagi setelah trauma yang
dialaminya.
Lain cerita, beberapa hari yang
lalu, sore hari mendapat berita duka dari kolega kami yang almarhumah putrinya
sedang berjuang di ICCU karena semenjak lahir paru-parunya selalu terisi air.
Sampai akhirnya menghembuskan nafas terakhir putri kecil teman kami. Lemes lagi
ketika kita ikut merasakan kehilangan buah hatinya yang sudah sempat lahir ke
dunia.
Sungguh, rejeki anak adalah hak prerogatif Alloh yang tidak bisa
diganggu gugat, seperti kutipan tausiyah yang di share di WA group dari
ust. Agus Anriyanto Lc.
Bahwa memiliki anak adalah sebuah karunia dan nikmat yang tiada tara. Bahkan nabi Ibrahim AS menantikannya setelah 100 tahun. Tetapi, kadang Alloh menghendaki lain, di dalam satu keluarga tidak diberi keturunan.
Apakah kita harus menyalahkan Alloh? Naudzubillah min dzalik.
Hal positif yang disampaikan dalam tausiyah ini bahwa Alloh memberikan janji bagi yang tidak diberi keturunan di dunia, maka Alloh akan memberikan keinginannya di surga.
Bahwa memiliki anak adalah sebuah karunia dan nikmat yang tiada tara. Bahkan nabi Ibrahim AS menantikannya setelah 100 tahun. Tetapi, kadang Alloh menghendaki lain, di dalam satu keluarga tidak diberi keturunan.
Apakah kita harus menyalahkan Alloh? Naudzubillah min dzalik.
Hal positif yang disampaikan dalam tausiyah ini bahwa Alloh memberikan janji bagi yang tidak diberi keturunan di dunia, maka Alloh akan memberikan keinginannya di surga.
Terselip pesan, bagi pasutri yang belum dikaruniai keturunan. Selalu berpositif thinkinglah pada Alloh, dan kejarlah surgaNya. Karena di surgaNya, kita akan dipenuhi segala keinginannya.
Seperti termaktub dalam QS. Az-Zukhruf : 71, “Dan di dalam surga itu terdapat
segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di
dalamnya.”
Dan Alloh menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian
Dia menjadikanmu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Tidak ada
seorang perempuan pun yang mengandung dan melahirkan, melainkan dengan
sepengetahuanNya. Dan tidak dipanjangkan umur seseorang dan tidak pula
dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam kitab Lauh
Mahfudz. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Alloh. (QS. Fatir : 11)
Dan, lakukan yang terbaik di
dunia ini untuk meraih bekal di kehidupan kekal di akhirat. Aamiin. Masih banyak alasan untuk kita, suami dan istri, bahagia dan bersyukur kepadaNya.
Perlu brsyukur jika ada pasutri yg baru menikah lalu hamil. Dan jangan juga menghujat klo mreka blum dikaruniai buah hati.
BalasHapusTulisannya isnpiratif bnget mbak
Semangat Manda. Insya Allah akan diberikan di saat yang tepat :) Semangat teruuuus :)
BalasHapusMba Manda,
BalasHapustetap semangat.
Mari berjuang mendapatkan momongan ^_^