Pfuuiihh.. seluruh jalan berasa semakin kecil atau semakin padat dengan kendaraan.
Saya juga tidak tahu, kenapa JOGJAKU menjadi TIDAK SENYAMAN slogannya.
di Akun Facebook, saya menulis :
Tinggal di Jogja yang berhati NYAMAN. Yang sedari saya lahir, kecil sampai besar di pusat kota. Macet hanya di jalan malioboro itupun malam minggu saja. Pun sampai 2008, daerah Bausasran masih tenang dan damai. Perjalanan dari jogja utara ke kota kurang lebih hanya 10-15 menit.
Entah apa yang membuatnya tidak lagi berhati nyaman, jogja utara ke
kota bisa kurang lebih 45 menit. Kemacetan terjadi di semua titik dan
setiap hari. Siang ini, dari arah monjali sampai bandara ditempuh melalui jalan tikus saja kurang lebih 1,5 jam.
Apa yang terjadi pada jogjaku?
Apakah setiap individu menjadi egois untuk tidak lagi menjaganya berhati nyaman?
Atau karena semakin istimewanya, sehingga jogjaku menjadi seperti ini?
PR bagi kita semua yang sayang sama jogja, kembalikan yuk JOGJAKU yang BERHATI NYAMAN.
Apa yang terjadi pada jogjaku?
Apakah setiap individu menjadi egois untuk tidak lagi menjaganya berhati nyaman?
Atau karena semakin istimewanya, sehingga jogjaku menjadi seperti ini?
PR bagi kita semua yang sayang sama jogja, kembalikan yuk JOGJAKU yang BERHATI NYAMAN.
Yap, Kalau sudah masuk jogja, beberapa TITIK KEMACETAN yang perlu mendapat perhatian adalah :
Jogja Kota :
- Masuk ke Tugu dari utara dari arah Jetis.
- Masuk ke Tugu dari barat dari jalan Jenderal Sudirman.
- Masuk ke Tugu dari timus di jalan Diponegoro.
- Sepanjang jalan Mangkubumi dan jalan Malioboro PASTI MACETnya.
- Jalan Gejayan, Jalan Kaliurang, Jalan Palagan Tentara Pelajar.
Tips Menghindari Kemacetan
- Ke Jogja jangan pas musim liburan.
- Kenal orang Jogja dan minta panduan.
- Googling mau kemana aja dan pilih hotel yang dekat dengan tujuan.
- Siapkan mental bakal macet.
- Pilih jalan tikus (baca : bukan jalan utama).
- Jika jarak dekat pakai jasa ojek roda dua.
Tidak ada komentar