Memulai ProMil Program Hamil

Tak terasa tahun berganti dan sudah 2011,  tepat di bulan aku berulang tahun rasanya ingin memulai program hamil yang baru kami rencanakan tahun ini setelah menikmati masa pacaran 10 tahun dan menikah selama 3 tahun. Lebih baik terlambat daripada tidak ada usaha kan?

Yeaaayy.. Usia saya baru 28 tahun, rasanya belum terlalu tua untuk memulai program memiliki momongan. Kami memulainya bukan karena gatal dan risih omongan orang, walaupun beberapa bahkan seringkali suara-suara itu kerap menghampiri dan Alhamdulillaahhnya tidak menganggu.

Setiap keluarga pasti punya yang namanya privacy dan keluarga kami pun demikian. Berbagai saran dan pendapat pun bertebaran, terkait belum hamilnya saya di tahun ketiga pernikahan kami.

Begini banget ya, orang yang tidak menjalani, jauh lebih heboh dan repot daripada kami yang menjalaninya baik-baik saja.

Jujur, prioritas kami di awal pernikahan bukan untuk mempunyai keturunan. Kami masih punya tanggungan yang harus diselesaikan terhadap lingkungan kerjanya. Saya berasa artis aja yang dikontrak nggak boleh hamil ya? Hahahahaha.

Time fliess..

Keputusan dari awal menikah sampai tahun ini saya ingin mengikuti program hamil tidak ada yang kami sesali. Jalan Tuhan selalu baik dan adil untuk kami. 

Mengembara dan melihat keagunganNya di berbagai belahan dunia,  membuat rasa syukur kami bertambah dan rasanya seperti manusia paling kecil dibanding seluruh kebesaranNya.

Nah, bulan Februari 2011 ini, kami memilih dokter Rukmoni. Sp. Og yang berpraktek di rumah sakit Happy Land untuk mengobservasi kami.

Alhamdulillaahh,  tidak ada yang serius dari kami berdua dan secara tampilan fisik dalamnya bagus.
Ikhtiarnya diterapi dengan obat hormon *maklum saya hampir menjadi perempuan yang bisa puasa Ramadhan secara full 30 hari lho.. Hehehehehe.

Terapi obat hormon dan tambahan Metformin pun dimulai.

Doakan ya semoga ada hasilnya..

1 komentar