Movie Review : Ada Apa Dengan Cinta 2 #AADC2



Bersyukur banget bisa menyaksikan AADC2 di hari pertama tayang perdana di kotaku, masih terasa banget pesan moral persahabatan dan drama percintaan yang wajar antara Cinta dan Rangga. Natural banget acting semuanya, seperti sebuah keluarga yang ketemu lagi syuting dan reunian. Bangga banget INDONESIA akhirnya punya sineas berbakat yang bisa menelorkan karya yang DIRINDUKAN. 


Yah, namanya aja sosial media, kalau nggak pro dan kontra, itu nggak SERU. Mbok ya kalau mau komentar pas filem-filem yang semodel gayung dan kawan-kawannya. Biar BANGKIT ni film Indonesia! Jangan biasakan mencari-cari keburukan dari hal yang bagus. Itu aja sih kalau mau Indonesia lebih baik.

Experience seseorang tentang sesuatu itu berbeda-beda, dipaksa SAMA juga nggak mungkin. 
*Ada yang masih jomblo sejak AADC1, who knows ya?
*Ada yang punya kenangan dengan mantan, who knows juga kan ya?
*Atau pernah jadian ama Dian Sastro trus jadi mantannya? Nggak tahu juga kan?

Dibikin baper, trus berlari ke hutan atau ke pantai, 
ehm ujung-ujungnya pecahkan saja gelasnya biar ramai. Rugi dong, beli gelas lagi!

Kalau buat saya pribadi, lepas soal adegan tambahannya, film AADC itu tetap aja KEREN dan AWESOME!


Cinta, sosok yang dari SMA sampai fase MATURE nya tetap saja KECE. Sekolahnya, ndidik anaknya, actingnya, kehidupan pribadi dan sosialnya, dan itu membuat chemistry antara aku dan cinta ‪#‎eh‬ siapa gue. Hihihi.

Rangga, cowok cool, nggak macem-macem, ganteng nggak habis-habis, dan sosok cowok yang mirip panda, yg akhirnya dipilih cinta dalam kehidupan nyata saya. #eh siapa panda. Hihihihi.

Mereka itu, sama-sama kehidupan sebagai artisnya juga lempeng, lurus, bersih dan jempolan untuk jadi idola. Eh, jangan pake kata idola, nanti jadi panjang. Udah diralat ya, sosok jempolan yang pantas punya fans.

Tahu nggak, cara manggilnya mereka sebagai sepasang kekasih itu, "saya dan kamu", itu yang saya suka. Sepanjang film, dari ‪#‎AADC1‬ sampai ‪#‎AADC2‬, tidak ada tuh adegan pelukan sebagai kekasih yang berlebihan atau dikit-dikit mesum, xixixixixixxi.

Trus, lagu-lagunya melly yang masih terngiang banget di telinga, dan sampai sekarang jadi motivasi seperti ‪#‎KuBahagia‬, coba deh dengerin lagi soundtrack kece AADC1 dan AADC2, percuma sih kalau dengerinnya nggak ada pake "feeling", kedengerennya ya cuma biasa aja.

Kembali lagi, apapun kesanmu pada sebuah film indonesia, pastinya tetap dong bangga punya sineas muda indonesia yang bisa bikin film sekeren AADC, daripada film indonesia lain yang aneh yang bergenre horor. Duh, takut salah ketik nanti, maksud saya karena saya gak suka dunia horor, jadinya masih keren ‪#‎PetualanganSherina‬ dan ‪#‎Tetep‬ ‪#‎AADC‬.

Sore sore pingin aja bikin status panjang untuk dikenang di timeline diri sendiri dan pingin aja ditulis di blog buat dikenang.

#BukanDemiPageViews
‪#‎BukanLagiLomba‬ dan
‪#‎BukanLagiLiveTweet‬

Selamat jelang akhir pekan ya semua...

"Jangan sinis", pesen cinta ke rangga.

========

Noted.

Ternyata experience seseorang tidak bisa membuat sesuatu itu menjadi keren atau kece di mata orang yang punya teori ya.

Sayangnya,

Kapan majunya kalau ada yang bagus dicari kelemahannya. Begitu ada yg nggak berbobot dan jelek, mau diapain ya?

Ah, saya kan hanya fans.

Hanya pengagum yang punya nostalgia dan memory yang bagus tentang mereka.

Sekali lagi, komentator sepakbola kan bukan berarti pemain bola. Komentator sepakbola juga boleh seorang guru olahraga.

#Woles
#KibasPoni

Tetep aja saya suka dan mau nonton lagi.

Selamat akhir pekan dan jangan lupa bahagia!

13 komentar

  1. Apa perlu sku nyanyiin lagi? *kedip-kedip ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. perluuuu perluuuuuu bangeetttt........ aku jadi kangeeenn dirimuuu kakak....... aaahh terAADC niii.....

      Hapus
  2. Apa perlu sku nyanyiin lagi? *kedip-kedip ;)

    BalasHapus
  3. Setuju sama manda..film ini memiliki pesona tersendiri. Dan juga karakter masing-masing tokoh juga kuat.. :-D dah kaya pengamat pilem aja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang jelas.... pastinya punya kenangan tersendiri :)

      Hapus
    2. pastinyaaaaa... makanya heran, sama komentator yang nggak punya kenangan dengan AADC bisa bikin komentarm, hihihihihihihi...

      Hapus
  4. Udah ada komentar miringnya, sama spoilernya, kasiab daku yang belum nonton. Ngomong2 soal lomba, bsk mau posting lomba nih, didukung ye.. Haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaahh lomba apaaaa makdiii? Sukses yaaaaa! iyaaa nih, kita yang terAADC yaaa... hihihihihi.. Ndang nonton makanyaaaaaa....

      Hapus
  5. Dian Sastro memang selalu jadi role model kita, dr remaja sampe skg, jd mahmud. Ntr nenek2 kayak apa ya modelnya?

    BalasHapus
  6. Wah mbak udah nonton ya mbak, saya penasaran sama AADC2 apakah akan lebih seru dari AADC1 ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seru baanget sih enggak mas. Tapi berhasil mengobati kerinduan dan mengacak2 kenangan. Hihihihi.. Nonton dan dukung film Indonesia yang bermutu yuk..

      Hapus
  7. Lari ke hutan lalu ke pantai itu sumpah bikin aku capek lelah

    BalasHapus