Nggak Cuma Make Money, tapi Make Baby (1)

Perjalanan usiaku sudah memulai kepala 3, waktu yang memang menurutku terlambat untuk mensegerakan mempunyai keturunan. Kami sudah berpacaran 10 tahun, dan alhamdulillah diperpanjang usia pacarannya dengan menikah kurang lebih 4,5 tahun..

Sebenarnya, sudah lama kami juga mengidam-idamkan mempunyai keturunan, yang nantinya meneruskan garis keturunan kami.. Alhamdulillah, kami menikmati setiap masa bersama.. Hanya saja, keputusanku untuk resign dari pekerjaan yang menyita pikiranku sudah aku tinggalkan sejak Juli 2010.. Dan sampai sekarang, ikhtiarku terus menyelaraskan MAU untuk menjemput IMPIAN kami mempunyai Aura dan Satria..



Di blog ini, kami ingin berbagi cerita tentang hidupku, ceritaku yang nantinya everlasting tersimpan di dunia maya,, untuk suamiku tercinta, untuk anak-anakku yang sangat kunanti kehadirannya di dalam hidupku..

sekali lagi, tentang REJEKI, bagi kami berdua, anak adalah rejeki langsung dari yang MAHA BESAR.. tak bisa kita yang mengatur, apapun jalannya.. Apa yang terlihat menurut kacamata orang lain, belumlah sama atau mewakili dengan yang sudah kami usahakan..

orang hanya melihat bahwa kami berdua workaholic dan hobi bersenang-senang.. Memang kami menjemput keberlimpahan, untuk apa??? untuk bisa berbagi lebih banyak dengan orang-orang yang usianya tidak bisa kita prediksi, untuk orang-orang di sekitar kita yang ingin kita bahagiakan..

perjalanan kami untuk MAKE BABY, juga tidak baru-baru ini,

kami mencoba cara pijat di Semarang, yang kami dapat info bisa membantu orang untuk segera hamil. Tidak murah harga yang ditebus setiap bulannya, sekitar 2-5 juta untuk berdua. Efek 3 bulan pijat dan mengkonsumsi jamu seduhan tidak membuat kami berhasil mempunyai bayi. Lagi-lagi, karena kehamilan adalah HAK MUTLAK Alloh untuk hambaNya..

selang beberapa bulan, adek perempuanku mempunyai keturunan, alhamdulillah.. beban kami yang mengharuskan segera menimang cucu untuk mamaku sudah diwakili adekku.. ada terselip rasa bahagia, karena orang tuaku sudah dipanggil kakek dan nenek.. walaupun terlihat, bahwa mereka tetap ingin melihatku menjadi seorang ibu.. selalu memohon belas kasihan dari doa seorang ibu untuk kemudahanku untuk bisa hamil..


aku mencoba lagi cara alternatif, dengan menggunakan mediasi tangan, seorang pakar di jogja di bilangan sugeng jeroni.. kurang lebih setiap selasa dua minggu sekali jam 7:30 - 9:00 suamiku telat ngantor karena harus antri dan berikhtiar untuk menjemput Aura dan Satria kami.. sekali berobat, kurang lebi 300 - 400 ribu kami keluarkan setiap 2 minggu.. Tepatnya April 2011, kami menghentikan pengobatan karena saya menstruasi padahal diprediksi hamil oleh tabib tersebut.. hadeuh.... lagi-lagi saya merasa tidak cocok dengan beliau tentang metode pengobatan yang dilakukan..

time fliesss...

pembaca pasti penasaran kan???
apa saya tidak mengusahakan ke dokter???

intip ceritaku selanjutnya di artikel berikutnya ya...

salam/
calon mama aura dan satria

Tidak ada komentar